Dekat dengan Warga, Dasawisma Penting Cegah Stunting di Banjarmasin

22 Juli 2024 11:05 WIB
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor, dalam kunjungannya ke Posyandu Tiram V, Antasan Raden.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor, dalam kunjungannya ke Posyandu Tiram V, Antasan Raden. ( https://www.facebook.com/photo/?fbid=1876412919531297&set=pcb.1876414849531104&locale=id_ID)

Banjarmasin, Sonora.ID – Keberadaan kader dasawisma yang ada di lingkungan perumahan di Kota Banjarmasin diharapkan berhasil menurunkan angka prevalensi stunting di tahun ini.

Apalagi perannya tergolong krusial karena bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh peningkatan kinerja dan peran serta kader dasawisma yang selama ini dibina oleh Tim Penggerak PKK di tingkat kelurahan dan kecamatan.

Ia bahkan mengapresiasi gelaran kegiatan pendampingan Peningkatan Kapasitas Kader Dasawisma Kota Banjarmasin yang dilaksanakan belum lama ini, oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) setempat.

“Kader dasawisma ini kan kelompok yang kita buat untuk bertugas mendata berbagai masalah yang ada, mulai dari stunting, gizi, kehamilan hingga perkawinan,” tuturnya.

Menurut Arifin, mereka semua harus didukung dengan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan diri dan menjadi kader yang handal di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: Atasi Stunting, BKKBN Kalsel Gaungkan Lagi 'Kembali ke Meja Makan'

Ia juga berharap para kader dasawisma dapat membantu jalannya seluruh program Pemerintah Kota Banjarmasin dalam rangka pencegahan stunting.

“Baik dari Keluarga Berencana (KB) hingga peningkatan kualitas hidup yang harus ikut didorong oleh kader kita,” tambahnya lagi.

Sementara itu, Kepala DPPKBPM Kota Banjarmasin, Muhammad Helfianoor, mengungkapkan pentingnya peran dan masukan dari kader dasawisma dalam upaya pengentasan dan pencegahan stunting.

Terutama dalam membantu jalannya program pemerintah yang dinilai lebih tepat sasaran karena melibatkan kader yang dekat dengan masyarakat.

Ia menegaskan, tugas dan peran kader dasawisma tak hanya berdampak bagi Pemerintah Kota Banjarmasin saja, tapi juga kesejahteraan masyarakat yang didampingi, terutama dari aspek kesehatan.

Bahkan dapat diperluas dengan melaksanakan langsung program optimalisasi lahan pekarangan rumah untuk menanam sayuran atau pengobatan tradisional yang dapat dimanfaatkan oleh warga terdekat.

“Yang terpenting adalah bagaimana warga di lingkungan sekitarnya dapat memaksimalkan perannya di masyarakat,” pungkas Helfi.

Baca Juga: Inflasi Terkendali, Pemko Banjarmasin Dapat Hibah Rp5,7M dari Pusat

Penurunan prevalensi stunting di Kota Banjarmasin menjadi fokus utama pemerintah daerah setempat di tahun ini.

Sempat turun signifikan dalam dua tahun terakhir, angka stunting kembali naik.

Dari yang sebelumnya 22,4 persen di tahun 2022, di akhir tahun lalu justru melonjak ke angka 26,5 persen.

Kendati demikian, kenaikan itu diklaim karena perubahan indikator penilaian.

Jika sebelumnya di tahun 2022 menggunakan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), di tahun 2023 justru menggunakan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dengan variabel yang lebih banyak.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm