“Padahal ungkapan tersebut salah. Penggunaan pasta gigi yang terlalu banyak bisa menyebabkan gigi aus atau erosi sehingga gigi akan ngilu. Faktanya gunakan pasta gigi sebesar biji beras untuk anak-anak dan sebesar biji jagung atau 1/2 ruas jari untuk dewasa," jelasnya.
Di lingkungan masyarakat juga masih ada yang percaya mitos sakit gigi dapat sembuh dengan minum obat penghilang rasa sakit (analgesik). Padahal fakta sebenarnya obat analgesik hanya membantu menghilangkan rasa sakit sementara dan tetap harus dikonsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan tindakan yang tepat.
“Selain tentang penggunaan obat analgesik, mitos lain yang berkembang ketika sakit gigi lebih baik langsung dicabut daripada di tambal karena kemungkinan akan sakit kembali setelah di tambal,” sambungnya.
Faktanya, pencabutan gigi merupakan alternatif terakhir dalam penanganan masalah pada gigi. Sebaiknya gigi dipertahankan karena ketika kehilangan satu gigi saja dapat mengurangi efektivitas mengunyah.
Dia menambahkan mitos lain seperti membersihkan karang gigi bisa dilakukan di rumah dengan obat kumur. Faktanya, pembersihan karang gigi hanya dapat dilakukan di dokter gigi dengan alat ultrasonic scaler setiap enam bulan sekali.
Baca Juga: 6 Cara Meredakan Sakit Gigi yang Ampuh Sebelum Pergi ke Dokter!
“Selain mitos tersebut, mitos-mitos kesehatan gigi anak juga perlu mendapatkan perhatian. Salah satu mitosnya jika gigi anak berlubang biarkan saja nanti akan terganti dengan gigi tetap atau permanen,” lanjutnya.
Faktanya, gigi anak yang berlubang tetap harus ditambal untuk mencegah infeksi dan jika infeksi menjalar ke jaringan pendukung gigi permanen yang sedang dalam tahap berkembang dapat mengalami kelainan. Kelainan tersebut bisa menyebabkan karies gigi yang membuat anak berkurang nafsu makan, kesakitan, bau mulut dan tidak percaya diri.
Dari sekian banyak mitos yang beredar di masyarakat yang belum tentu benar informasinya, diharapkan masyarakat lebih teliti dalam mendengarkan informasi dan bisa bertanya langsung dengan ahlinya.
"Agar informasi tersebut tidak memberikan dampak buruk bagi kesehatan," pungkasnya.