Pontianak, Sonora.ID - Mulut dan gigi merupakan bagian vital dari sistem pencernaan manusia, bertanggung jawab untuk menerima makanan dan cairan serta memainkan peran penting dalam proses pencernaan.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan gigi dan mulut sangatlah penting untuk mencegah berbagai penyakit serta masalah serius yang dapat terjadi.
Drg. Gabriella Tasha menerangkan bahwasanya dalam usaha menjaga kesehatan gigi dan mulut, masyarakat sering kali terpengaruh oleh berbagai mitos dan informasi yang beredar.
Hal itu ia sampaikan ketika memberikan informasi seputar mitos atau fakta seputar gigi dan mulut kepada 25 pasien dan pengunjung di UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Senin (22/7/2024)
Saat ini sering kita mendengar banyak mitos seputar gigi dan mulut yang berkembang di masyarakat.
Mitos ini biasanya dengan mudah dan cepat dipercayai serta menimbulkan kesalahpahaman.
Baca Juga: Hal yang Harus Anda Perhatikan Sebelum Scaling Gigi
“Untuk itu, pentingnya mendapatkan informasi yang tepat dengan ahlinya agar informasi tersebut tidak memberikan pengaruh yang buruk bagi kesehatan gigi dan mulut kita," ujar drg Gabriella.
Bicara soal mitos, satu mitos yang berkembang dan sering ditemui adalah ketika akan mengosok gigi; gunakan pasta gigi yang banyak dari ujung sikat sampai pangkal sikat gigi.
Mitos ini beranggapan makin banyak pasta gigi maka gigi akan semakin bersih.
“Padahal ungkapan tersebut salah. Penggunaan pasta gigi yang terlalu banyak bisa menyebabkan gigi aus atau erosi sehingga gigi akan ngilu. Faktanya gunakan pasta gigi sebesar biji beras untuk anak-anak dan sebesar biji jagung atau 1/2 ruas jari untuk dewasa," jelasnya.
Di lingkungan masyarakat juga masih ada yang percaya mitos sakit gigi dapat sembuh dengan minum obat penghilang rasa sakit (analgesik). Padahal fakta sebenarnya obat analgesik hanya membantu menghilangkan rasa sakit sementara dan tetap harus dikonsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan tindakan yang tepat.
“Selain tentang penggunaan obat analgesik, mitos lain yang berkembang ketika sakit gigi lebih baik langsung dicabut daripada di tambal karena kemungkinan akan sakit kembali setelah di tambal,” sambungnya.
Faktanya, pencabutan gigi merupakan alternatif terakhir dalam penanganan masalah pada gigi. Sebaiknya gigi dipertahankan karena ketika kehilangan satu gigi saja dapat mengurangi efektivitas mengunyah.
Dia menambahkan mitos lain seperti membersihkan karang gigi bisa dilakukan di rumah dengan obat kumur. Faktanya, pembersihan karang gigi hanya dapat dilakukan di dokter gigi dengan alat ultrasonic scaler setiap enam bulan sekali.
Baca Juga: 6 Cara Meredakan Sakit Gigi yang Ampuh Sebelum Pergi ke Dokter!
“Selain mitos tersebut, mitos-mitos kesehatan gigi anak juga perlu mendapatkan perhatian. Salah satu mitosnya jika gigi anak berlubang biarkan saja nanti akan terganti dengan gigi tetap atau permanen,” lanjutnya.
Faktanya, gigi anak yang berlubang tetap harus ditambal untuk mencegah infeksi dan jika infeksi menjalar ke jaringan pendukung gigi permanen yang sedang dalam tahap berkembang dapat mengalami kelainan. Kelainan tersebut bisa menyebabkan karies gigi yang membuat anak berkurang nafsu makan, kesakitan, bau mulut dan tidak percaya diri.
Dari sekian banyak mitos yang beredar di masyarakat yang belum tentu benar informasinya, diharapkan masyarakat lebih teliti dalam mendengarkan informasi dan bisa bertanya langsung dengan ahlinya.
"Agar informasi tersebut tidak memberikan dampak buruk bagi kesehatan," pungkasnya.