Banjarmasin, Sonora.ID – Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Banjarmasin resmi dicanangkan hingga 29 Juli mendatang.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK setempat, Siti Wasilah, memulai pencanangan PIN Polio di Kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan, pada Selasa (23/07) pagi.

Ibnu menekankan pentingnya partisipasi seluruh pihak dalam mencapai target besar merealisasikan cakupan imunisasi, yakni 89.471 bayi dengan rentang usia 0-7 tahun.

“Kita akan evaluasi karena targetnya besar sekali, sehingga diharapkan seluruh pihak, bukan hanya Puskesmas, dipersilakan datang ke pos PIN yang tersebar di kecamatan dan kelurahan,” tuturnya.

Imunisasi itu ditegaskannya sangat penting untuk mencegah penyakit polio atau yang juga dikenal dengan nama lumpuh layu.

Baca Juga: Kolaborasi dengan TNI AU, BKKBN Beri Layanan KB Gratis di Banjarbaru

Di Banjarmasin, cakupan imunisasi polio ditargetkan mencapai minimal 95 persen, yang tentunya memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.

Mulai dari ulama, tokoh masyarakat, majelis pengajian dan lembaga pendidikan.

Pada kesempatan itu, Pemerintah Kota Banjarmasin juga mencanangkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di fasilitas pemerintah, kantor instansi dan ruang publik, sebagai bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

“Minimal dengan olahraga 30 menit setiap hari dan tidak merokok,” tegas Ibnu.

Selain mengimbau masyarakat, Ia juga mengingatkan adanya sanksi tegas bagi pelanggar Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR), yakni ancaman hukuman kurungan penjara dan denda.

“Satpo PP akan memberikan edukasi persuasif dulu sebelum mengambil tindakan,” jelas Ibnu lagi.

Untuk itu, pihaknya juga akan menyediakan pojok-pojok khusus bagi perokok agar tidak merokok di ruang publik.

Baca Juga: Harganas ke-31 Tingkat Provinsi Kalsel, Stunting Masih Jadi Perhatian

Sehingga tidak ada alasan bagi perokok untuk melanggar aturan tersebut, apalagi sudah difasilitasi dengan ruang khususnya.

Ia juga meminta para perokok untuk lebih sadar pentingnya kesehatan, salah satunya dengan tidak sembarangan menyalakan dan mengisap rokok, apalagi jika berada di ruang publik.

Terutama jika di lingkungan tersebut dekat dengan anak-anak, orang tua dan ibu hamil yang punya risiko rentan terhidup asap rokok.