Di luar masalah infrastruktur tersebut, hendaknya para generasi muda saat ini senantiasa selalu meneladani apa yang sudah dilakukan para pejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebagai bangsa yang berdaulat penuh, Indonesia kini dapat menentukan nasib di tangan sendiri. Artinya, kemajuan bangsa Indonesia tanpa dipengaruhi oleh pihak luar bisa menjadi salah satu bangsa yang maju dan bersaing penuh di kancah internasional.
Pada Sidang Umum PBB ke-15, 30 September 1960, Soekarno menyampaikan pidato dengan judul "To Build the World Anew". Ia menyampaikan "Imperialisme, dan perjuangan untuk mempertahankannya, merupakan kejahatan yang besar didunia kita ini.
"Banyak diantara Tuan-tuan dalam Sidang ini tidak pernah mengenal imperialisme. Banyak diantara Tuan-tuan lahir merdeka dan akan mati merdeka. Beberapa diantara Tuan-tuan lahir dari bangsa-bangsa yang telah menjalankan imperialisme terhadap yang lain, tetapi tidak pernah menderitanya sendiri.
"Akan tetapi Saudara-saudara saya di Asia dan Afrika telah mengenal cambuk imperialisme. Mereka telah menderitanya. Mereka mengenal bahayanya dan kelicikannya serta keuletannya,".
Jauh sebelumnya, pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945, Soekarno juga telah menyampaikan pidato yang kelak menjadi Pancasila.
"Jikalau pada suatu hari Ki Bagus Hadikoesoemo misalnya, menjadi kepala negara Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki Hadikoesoemo dengan sendirinya, dengan automatis menjadi pengganti Ki Hadikoesoemo.
"Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip monarchieitu. Saudara-saudara, apakah prinsip ke-5?
Saya telah mengemukakan 4 prinsip:
Kebangsaan Indonesia.
Internasionalisme, – atau peri-kemanusiaan.
Mufakat, – atau demokrasi.
Kesejahteraan sosial.
Prinsip yang kelima hendaknya:
Menyusun Indonesia Merdeka dengan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Prinsip Ketuhanan!"
Berangkat dari pengalaman tersebut, maka mari kita isi era kemerdekaan saat ini dengan semangat gigih dan pantang menyerah dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang diimpikan Soekarno-Hatta sebagai pencetus proklamasi kemerdekaan RI.
Sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, kemajuan suatu negara juga ditentukan oleh baik dan buruknya para generasi penerus yang ada.
Demikian pidato amanat upacara yang kami sampaikan dalam rangka menyambut perayaan 17 Agustus. Semoga apa yang kami berikan bisa bermanfaat untuk semua.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca Juga: 10 Tema Karnaval 17 Agustus 2024 untuk Sekolah, Desa, hingga Kecamatan