Sejak penemuannya, virus Oropouche telah menjadi salah satu penyebab utama wabah demam akut di wilayah Amerika Selatan dan Tengah, terutama di daerah tropis.
Melansir laman WHO, penyakit virus Oropouche adalah penyakit arbovirus yang disebabkan oleh virus Oropouche (OROV), virus RNA untai tunggal tersegmentasi yang merupakan bagian dari genus Orthobunyavirus dari famili Peribunyaviridae.
Virus ini ditemukan beredar di Amerika Tengah dan Selatan serta Karibia.
OROV dapat ditularkan ke manusia terutama melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis, yang ditemukan di daerah hutan dan di sekitar badan air, atau nyamuk Culex quinquefasciatus tertentu.
Diduga bahwa sirkulasi virus mencakup siklus epidemik dan silvatik. Dalam siklus silvatik, primata, kungkang, dan mungkin burung adalah inang vertebrata, meskipun vektor artropoda yang definitif belum diidentifikasi.
Dalam siklus epidemik, manusia adalah inang yang memperbanyak diri dan OROV ditularkan terutama melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis.
Sampai saat ini, tidak ada bukti penularan OROV dari manusia ke manusia.
Gejala
Gejala penyakit ini mirip dengan demam berdarah dan mulai terjadi antara empat hingga delapan hari (kisaran antara tiga hingga 12 hari) setelah gigitan yang terinfeksi.
Gejalanya tiba-tiba, biasanya disertai demam, sakit kepala, kekakuan sendi, nyeri, menggigil, dan terkadang mual dan muntah terus-menerus, hingga lima hingga tujuh hari.