Banjarmasin, Sonora.ID – Pemerintah Kota Banjarmasin optimis target penurunan prevalensi stunting atau tengkes di angka 14 persen dapat tercapai pada tahun depan.
Saat ini, prevalensi stunting di Kota Banjarmasin berada di angka 26,5 persen atau naik 4,1 persen dibandingkan tahun 2022.
Dalam kegiatan Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Tahap I Kota Banjarmasin yag dilaksanakan belum lama ini, Pemerintah Kota Banjarmasin menegaskan upaya untuk pengentasan dan penurunan prevalensi stunting terus jadi fokus mereka.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor, mengatakan bahwa pertemuan itu secara spesifik membahas dan mengkaji hasil audit.
Gunanya untuk merancang upaya penanganan di beberapa lokus terdata, yang meliputi sejumlah kelurahan di kota ini.
Yakni Kelurahan Pekapuran Laut, Kelayan Barat, Alalak Selatan, Pekapuran Raya dan Teluk Tiram.
Kajian itu menurutnya bermanfaat sebagai langkah pendampingan dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kota Banjarmasin sekaligus pendalaman faktor-faktor kondisi untuk mempertajam tindakan ke depan.
Baca Juga: RPJPD Disahkan, Banjarmasin Fokus Jadi Gerbang Pemasok Logistik IKN
Untuk itu, pihaknya menggandeng para praktisi, yakni dr. Ati Rahmipurwandari, Sp.A (dokter spesialis anak dari RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin) dan Ceria Hermina, M.Psi (konsultasi psikologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin), sekaligus berdiskusi langkah yang dapat diambil dalam percepatan penanganan stunting.
“Memang ada beberapa hal yang harus kita pertahankan, termasuk soal pemenuhan hak gizi anak,” tutur Arifin.