Surakarta, Sonora.ID - Gregoria Mariska menjadi sorotan publik pada ajang Olimpiade Paris 2024 dalam cabang olahraga Bulu Tangkis.
Pasalnya ia menjadi satu satunya peserta asal Indonesia yang lolos di ajang internasional tersebut dalam cabang olahraga Bulu Tangkis pada Minggu, 4 Agustus 2024 di Perancis.
Atlet kelahiran 11 Agustus 1999 asal Wonogiri, Jawa Tengah tersebut merupakan putri dari pasangan Gregorius Maryanto (ayah) dan Fransiska Romana (ibu).
Rupanya ia telah menyukai olahraga Bulu Tangkis sejak usia 5 tahun. Berbagai kompetisi lomba telah ia lalui mulai dari bangku sekolah dasar hingga SMP.
Puncaknya pada saat kelas 3 SMP ia mulai bergabung dalam pelatnas di Bandung dengan adanya kejuaraan nasional divisi satu untuk kategori taruna, dalam kejuaraan itu ia mendapatkan medali untuk pertama kalinya.
Meski dalam kompetisi Olimpiade Paris ia tak meraih emas. Jorji sapaan akrab Gregoria Mariska tetap membuat bangga masyarakat Indonesia terlebih lagi untuk kedua orang tuanya.
Diketaui pekerjaan kedua orang tuanya hanyalah sebagai pedagang pakaian yang berjualan di Pasar Purwantoro, Wonogiri.
Status Jorji yang dulunya hanya anak desa kini mampu menunjukan kepada dunia bahwa dia juga memiliki bakat yang hebat sekaligus mengangkat derajat kedua orang tuanya.
Dimana mereka kedua orang tua Jorji telah menemani perjalanan panjangnya dalam dunia olahraga cabang Bulu Tangkis.
Pasalnya semua kontestan asal Indonesia sudah lebih awal gugur dalam berbagai sektor. Yang hanya menyisakan Jorji yang telah mencapai semifinal dalam ajang internasional tersebut.
Jorji mengalami kekalahan pada saat menghadapi lawannya An-Se-Young (Korea) tunggal putri nomor 1 dunia, dengan skor 2-1 (11-12, 21-13, 21-16) dalam durasi waktu 60 menit.
Pertandingan tersebut memupuskan mimpi Jorji untuk selangkah maju di final Olimpiade Paris.
Namun Jorji tetap mendapatkan gelar medali perunggu. Dikarenakan Carolina Marin (Spanyol) mengundurkan diri lantaran mengeluhkan sakit pada kakinya, pada gim kedua saat melawan He Bingjiao (China).
Dengan kemunduran Marin tersebut, Jorji meraih gelar medali perunggu tanpa pertandingan.
Siapa sangka, medali perunggu yang diraih Jorji merupakan medali pertama untuk Indonesia dalam ajang olahraga internasional tersebut.
Selain medali perunggu yang ia raih dalam kejuaraan Olimpiade Paris 2024. Jorji ternyata menyimpan berbagai kisah kemenangan dalam dunia olahraga Bulu Tangkis.
Kemenangan yang telah ia raih dalam olahraga badminton antara lain, ajang kompetisi Kejuaraan Tunggal Dunia Junior BWF 2017.
Jorji tercatat sebagai juara tunggal putri dalam kompetisi tersebut yang berlangsung di Yogyakarta.
Ia juga meraih medali perak dalam ajang kompetisi Kejuaraan Asia Junior 2016 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand.
Penampilan terbaik Jorji pernah ia torehkan di kompetisi Jepang Master 2023 pada tunggal Super 500 dengan mengalahkan Chen Yufei (China) dengan skor 2-0 (21-12, 21-12).
Ternyata ketertarikannya pada badminton juga dipengaruhi setelah ia melihat pertandingan Taufik Hidayat yang pada akhirnya memotivasinya untuk terus bermain bulu tangkis.
Jorji membuktikan bahwa anak desa juga mampu menjadi atlet yang hebat, mengangkat nama daerah sekaligus negara.
Sejauh ini Jorji menempati posisi teratas dalam kategori tunggal putri terbaik di Indonesia dan menduduki rangking 8 dunia.
Penulis : Rama Pujo
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Bey Jadi Pejabat Pertama yang Beri Ucapan Selamat kepada Jorji