Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Akuisisi 536 Naskah Kuno Sunda

7 Agustus 2024 17:39 WIB
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz ( Dok Perpusnas)

“Kami akan memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat terhadap naskah-naskah ini, melalui digitalisasi dan penyediaan informasi di laman resmi Perpusnas. Kami percaya, masa lalu adalah pembelajaran bagi kita untuk menatap masa depan,” tuturnya.

Ketua Yayasan Ngariksa Budaya Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mengatakan penyerahan naskah kuno ini merupakan upaya untuk mendorong negara melalui Perpusnas agar lebih proaktif dalam menjaga kekayaan peradaban masa lalu.

Menurutnya, tantangan utama bangsa ini adalah bagaimana mengatasi keterputusan dari masa lalu yang sarat dengan nilai dan kearifan leluhur.

“Seringkali kita kehilangan konteks ketika menghadapi berbagai persoalan, baik sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, politik, maupun agama, karena kita terputus dari nilai-nilai dan kearifan para leluhur kita,” ujar Lukman.

Sementara itu, dalam gelar wicara, Principal Investigator DREAMSEA Oman Fathurahman menyampaikan program DREAMSEA memiliki fokus pada inventarisasi dan digitalisasi manuskrip yang rentan dengan pendekatan proaktif.

“Sejak 2017, DREAMSEA telah mengubah pendekatan menjadi lebih proaktif. Kami tidak lagi menunggu proposal datang, tetapi mencari dan menginventarisasi manuskrip yang membutuhkan bantuan digitalisasi, dengan mendatangi komunitas lokal yang memiliki manuskrip berharga tetapi tidak memiliki akses untuk melestarikannya,” jelasnya.

Selama tujuh tahun terakhir, program yang didukung oleh filantropis Arcadia Fund ini telah mendatangi 168 pemilik manuskrip di berbagai wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

"Dari upaya ini, kami telah berhasil menyelamatkan 8.570 manuskrip melalui proses digitalisasi," terangnya.

Kurator utama British Library Annabel Teh Gallop menjelaskan selama sepuluh tahun terakhir, sekitar 500 naskah Nusantara di British Library telah didigitalkan.

“Kami memulai proyek ini tahun 2013-2023. Di British Library tidak anggaran khusus untuk digitalisasi, sehingga harus dicari melalui anggaran dari luar seperti yayasan maupun penderma,” pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm