Sebelumnya, Kishida tersandung oleh skandal korupsi partainya, yang menyebabkan penurunan peringkat dukungan hingga turun di bawah 20%.
“Setelah pemimpin baru ditetapkan, saya berharap melihat semua orang bersatu dan membentuk tim impian untuk mewujudkan politik yang dapat dipahami publik,” katanya.
Baca Juga: KBRI Tokyo & OJK Gelar Edukasi Keuangan Bagi Diaspora dan Pekerja Migran Indonesia di Tokyo, Jepang
Kishida mengatakan dia telah mempertimbangkan pengunduran dirinya selama beberapa waktu, namun dirinya menunggu untuk menempatkan kebijakan utamanya pada jalurnya, termasuk kebijakan energi yang menyerukan kembalinya tenaga nuklir, pengembangan militer drastis untuk menghadapi ancaman keamanan di kawasan, dan peningkatan hubungan dengan Korea Selatan, serta reformasi politik.
Namun, pemimpin oposisi utama Partai Demokrat Konstitusional, Kenta Izumi, mengatakan Kishida mungkin telah menyerah dalam menjalankan reformasi partai dan penyelidikan skandal korupsi.
"Setiap kali partai mengalami krisis, LDP, demi kelangsungan hidupnya sendiri, telah berulang kali mengganti perdana menteri dan pemimpin partai untuk mengatur ulang dan membuat para pemilih melupakan masa lalu," kata Izumi.
"Itu strategi mereka dan orang-orang tidak boleh tertipu olehnya." Imbuhnya.