Sonora.ID – Berikut ulasan selengkapnya mengenai “9 Peristiwa Penting Tentang Islam yang Terjadi di Bulan Safar, Kenali!”.
Bulan Safar merupakan jajaran bulan kedua didalam penanggalan Hijriah. Bulan ini ada setelah bulan Muharram.
Bulan Safar menjadi salah satu bulan yang kerap kali dianggap sebagai bulan kesialan olah banyak masyarakat. Anggapan ini telah ada sejak zaman dahulu ditanah Arab jahiliah.
Yang mana banyak masyarakat Arab menggang bahwa pada bulan ini akan banyak kesialan dan juga keburukan dan kemalangan yang mampu menimpa siapa saja.
Namun kemudian Rasulullah saw menegaskan didalam sebuah hadist shahih yang menjelaskan bahwa bulan Safar bukanlah bulan sial sebagaimana yang di Yakini atau dituduhkan oleh masyarakat Arab Jahiliah.
Baca Juga: Rabu Wekasan 2024: Makna, Tradisi, dan Peringatan Hari Terakhir Bulan Safar
"Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak benar adanya thiyarah (mengaitkan nasib buruk dengan apa yang dilihat atau didengar), tidak benar adanya burung yang menunjukkan akan ada anggota keluarga yang mati, dan tidak benar beranggapan adanya nasib sial di bulan Safar." (HR Bukhari).
Terlepas dari semua itu, nyatanya didalam ajaran agam Islam merekam banyak kejadian penting dalam perkembangan ajaran agama islam didalam bulan Sfara loh.
Agar pengetahuan umummu meningkat mengenai perkembangan ajaran islam, simak ulasan selengkapnya mengenai 9 peristiwa penting yang terjadi pada bulan Safar.
Baca Juga: Benarkah Rebo Wekasan Hari Sial Diakhir Bulan Safar? Ini Jawabannya
1. Perang Al-Abwa
Perang Al-Abwa menjadi salah satu perang pertama yang terjadi didalam sejarah persebaran Islam. Sebagai informasi didalam islam terdapat dua jenis perang, yaitu Ghazwah dan Sariyah.
Ghazwah diartikan sebagai sebuah perang yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Sedangkan Sariyah, perang yang dipimpin oleh para sahabat Rasul.
Pada bulan Safar di tahun pertama Hijriah, Rasulullah SAW terlibat langsung dalam Perang Abwa, yang kadang disebut juga sebagai Perang Buwath.
2. Perang Khaibar
Sebagaimana merujuk pada buku Sirah Nabawiyyah karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi, usai kembali dari Hudaibiyah pada bulan Dzulhijjah, Nabi Muhammad tinggal di Madinah selama beberapa hari di bulan Muharram.
Lalu, pada akhir bulan Muharram menuju bulan Safar, Rasulullah SAW memimpin pasukannya menuju Khaibar.
Kekasih Allah itu membawa 1.400 tentara dan 200 pasukan berkuda. Atas izin Allah dan penuh dengann keyakinan, Rasulullah SAW berhasil menaklukkan Khaibar, yang terdiri dari benteng-benteng terkenal seperti Naim, Qumush, Syiq, dan Nithah. Perang ini terjadi pada bulan Safar di tahun ketujuh Hijriah.
Baca Juga: Doa Bulan Safar Lengkap dengan Teks Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia
3. Islamnya Amr bin Ash
Amr bin Ash adalah salah satu pemuka Suku Quraisy yang dikenal lihai dalam bertempur. Dalam salah satu pertempurannya, ia berhasil menaklukkan Mesir dari cengkeraman Imperium Romawi dan Persia, sehingga dijuluki "Pembebas Mesir" oleh para sejarawan.
Pada bulan Safar, Amr bin Ash mendapat hidayah dari Allah SWT dan menjadi sahabat setia Rasulullah SAW yang gagah berani.
Menurut Ibnu Ishaq, keislaman Amr bin Ash dipengaruhi oleh Raja Negus, penguasa Habasyah (Ethiopia). Amr bin Ash memilih Islam sebagai pegangan hidupnya pada tahun ke 8 Hijriah.
4. Hijrah pertama Rasulullah SAW
Salah satu momen bersejarah dalam Islam adalah hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah yang terjadi pada bulan Safar. Rasulullah SAW berangkat dari Makkah pada bulan Safar dan tiba di Madinah pada bulan Rabiul Awwal.
Dalam buku Sirah Nabawiyyah karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi, peristiwa hijrah Rasulullah SAW mengajarkan bahwa dakwah dan akidah dapat membuat seseorang rela melepaskan segala sesuatu yang dicintainya, dan sebaliknya, segala sesuatu tidak akan dapat melepaskan dakwah dan akidah dari manusia.
5. Pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Khadijah
Sebagaimana diketahui, Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita bangsawan dari Suku Quraisy yang terhormat, cerdas, dan berbudi pekerti mulia adalah istri pertama Rasulullah SAW.
Menurut Ibnu Ishak, Rasulullah SAW menikahi Sayyidah Khadijah, yang dikenal juga sebagai "Ummul Mukminin," pada bulan Safar, saat Rasulullah SAW berusia 26 tahun.
Baca Juga: 4 Doa Safar ketika Melakukan Perjalanan Jauh dan Naik Kendaraan
6. Pernikahan Ali bin Abi Thalib RA dengan Sayyidah Fatimah
Menurut keterangan Ibnu Katsir, bulan Safar tidak hanya menjadi waktu pernikahan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah RA, tetapi juga merupakan bulan pernikahan putri Rasulullah SAW, Sayyidah Fatimah RA dengan Ali bin Abi Thalib RA. Mereka menikah pada bulan Safar tahun ke-2 Hijriah.
7. Penaklukan Romawi oleh Usamah bin Zaid
Romawi adalah salah satu kekaisaran besar dengan kekuatan militer dan politik yang signifikan pada zaman Rasulullah SAW. Pada bulan Safar tahun ke-11 Hijriah, Rasulullah SAW memerintahkan pasukan Muslim untuk bersiap menyerang Romawi dan menunjuk Usamah bin Zaid sebagai pemimpin perang.
Penunjukan Usamah bin Zaid menimbulkan keraguan di kalangan umat, karena di antara pasukan yang akan berangkat terdapat tokoh-tokoh penting dari Kaum Anshar dan Kaum Muhajirin, termasuk Umar bin Khattab RA.
Menghadapi keraguan ini, Rasulullah SAW datang di hadapan orang-orang yang meragukan Usamah bin Zaid, dengan bersandar pada mimbar dan berkata,
"Wahai manusia! Laksanakanlah perintah pengiriman Usamah. Demi Allah, jika kalian meragukan kepemimpinan Usamah, maka kalian juga meragukan kepemimpinan ayahnya.
Ia layak menjadi pemimpin, sebagaimana ayahnya juga layak untuk menjadi pemimpin."
8. Utusan Bani Udzra Datangi Rasulullah SAW
Dikutip dari Sirah Nabawiyyah karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi, pada tahun ke 9 Hijriah terdapat peristiwa penting Rasulullah berdakwah.
Rasulullah SAW menyurati raja-raja dan pemimpin di semenanjung Arab untuk masuk dalam Islam. Setelah itu banyak kabilah-kabilah Arab mengirim utusan datang menghadap Rasulullah dan menyatakan masuk Islam.
Salah satu diantara kabilah tersebut adalah Bani Udzra. Pada Bulan Safar, utusan Bani Udzra datang menghadap Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah menyambutnya dengan kabar gembira karena kemenangan Syam.
9. Rasulullah SAW Sakit Keras hingga Wafat
Pada bulan Safar, tepatnya di akhir bulan setelah kembali dari Haji Wida' (haji terakhir Rasulullah SAW), beliau mengalami sakit parah.
Rasulullah SAW wafat pada 12 Rabi'ul Awwal tahun ke-11 Hijriah. Beliau mulai merasakan sakit berat saat berada di rumah istrinya, Saidatina Maimunah RA.
Beliau kemudian meminta izin dari semua istri lainnya untuk tinggal di rumah Saidatina Aisyah RA, dan akhirnya wafat di rumahnya.
Baca Juga: 3 Contoh Teks Khutbah Jumat Bulan Safar, Paling Bagus dan Menyentuh