Namun pesta pernikahan berlangsung kacau karena pasukan militer Amerika Serikat datang menyerbu rumah Barkawi.

Akibatnya, seluruh orang yang ada di kediaman Barkawi tewas.

Dua tahun kemudian, diketahui bahwa Barkawi ternyata masih hidup dan merencanakan balas dendam.

Ia ditemani anak laki-lakinya yang bernama Kamran (Waleed Zuaiter).

Di sisi lain, Presiden AS, Benjamin Asher tengah menerima kabar kematian Perdana Menteri Inggris.

Banjamin Asher pun langsung terbang ke London untuk menghadiri upacara pemakaman dengan didampingi oleh pengawalnya, Mike Banning.

Tak hanya Presiden AS, para pemimpin negara di seluruh dunia juga diketahui turut hadir dan berkumpul di London.

Hal tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Barkawi untuk melancarkan serangan aksi terorisme.

Beberapa anak buah Barkawi pun berhasil menyusup ke kerumunan dengan menyamar sebagai polisi dan petugas keamanan kerajaan.

Anak buah Barkawi pun langsung melakukan serangan.

TERKINI

Tidak Ada Dualisme PWI, Rapat Pleno Setelah KLB Hasilkan Keputusan Strategis

18 September 2024 21:13 WIB

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 75 Kurikulum Merdeka

18 September 2024 20:22 WIB

Review Film Never Let Go, Teror Makhluk Misterius yang Menegangkan

18 September 2024 20:11 WIB

Perpusnas Akan Gelar Malam Gemilang Perpustakaan 2024

18 September 2024 20:10 WIB