Yogyakarta, Sonora.ID - Djamuan lstimewa adalah persembahan flagship event dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah lstimewa Yogyakarta (DIY).
Djamuan lstimewa atau Digitalisasi Jogja untuk Semua Kalangan nan lstimewa diselenggarakan dengan semarak di Benteng Vredeburg, untuk menggaungkan semangat akselerasi ekonomi dan keuangan digital di DIY melalui peningkatan akseptasi digital, inklusi keuangan, dan kampanye sistem pembayaran digital yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CEMUMUAH).
Acara yang merupakan bagian dari rangkaian Pekan ORIS Nasional (PON) DIY dan kampanye Jogja ORIStimewa ini menjadi wujud komitmen bersama serta sinergi berkelanjutan antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Daerah DIY, Badan Musyawarah Perbankan Daerah, Penyedia Jasa Pembayaran bank maupun nonbank, akademisi, asosiasi, industri, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung perluasan ekonomi dan keuangan digital di DIY.
Kegiatan Djamuan lstimewa diawali dengan fun walk yang diikuti lebih dari 1.000 peserta dari berbagai kalangan dengan penuh antusias.
Dalam upaya memperluas akseptasi Quick Response Code Indonesian Standard (ORIS), dalam acara ini juga dilakukan peluncuran Parkir dan Pasar Sehat, lnovatif, Aman Pakai (S.I.A.P) ORIS yang merupakan inisiatif Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah DIY dan Kata Yogyakarta.
Baca Juga: Undang Pentahelix, Kanwil DJP DIY Selenggarakan FKP dan PPID
Pada tahun ini, Bank Indonesia meluncurkan satu titik Pasar S.I.A.P ORIS baru yakni Pasar Sentul bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kata Yogyakarta dan Bank BPD DIY, serta dua titik parkir S.I.A.P ORIS baru, yakni Tempat Khusus Parkir (TKP) Ketandan dan Beskalan, bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DIY.
Peluncuran ketiga titik baru ini melanjutkan sinergi yang sebelumnya telah terjalin dan telah menghasilkan 11 titik pasar dan dua titik parkir S.I.A.P ORIS di DIY.
Selain itu, pada kesempatan yang sama juga diluncurkan Modul Ajar Kebanksentralan, Sistem Pembayaran, dan Cinta Bangga Paham Rupiah yang merupakan hasil kolaborasi antara Bank Indonesia DIY dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran.
Modul ini dirancang sebagai panduan pembelajaran oleh guru SMA/sederajat yang diharapkan dapat mendukung perluasan pendalaman literasi dan perlindungan konsumen kepada masyarakat melalui pendidikan.
Hal ini mencakup antara lain sistem pembayaran terkini, Cinta Bangga Paham Rupiah, serta belanja bijak untuk menjaga stabilitas inflasi.
Acara ini turut dirangkaikan dengan pemberian apresiasi kepada responden survei dan
liaison Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY dari kalangan pelaku usaha, baik UMKM maupun korporasi di DIY.
Survei dan liaison pada sektor riil yang dilakukan secara berkala ini bertujuan untuk mengumpulkan data sebagai indikator dini perekonomian makro di tingkat daerah yang sangat penting dalam mendukung perumusan kebijakan baik di level daerah maupun nasional.
Selain itu, pada acara ini juga dilakukan kegiatan edukasi ORIS, Cinta Bangga Paham Rupiah dan Pelindungan Konsumen yang menjadi semakin relevan di era digitalisasi.
Baca Juga: ICA BPD Sulut Gelar Musyawarah Daerah Ke-IV
Djamuan lstimewa turut menggandeng para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam upaya mendukung perluasan penggunaan ORIS di berbagai sektor.
Lebih lanjut, acara ini juga disemarakkan dengan penyelenggaraan berbagai lomba antara lain Lomba Modern Dance, Coswalk, Clash of Champions, dan mewarnai untuk anak.
Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono. Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah DIY menekankan bahwa perkembangan teknologi digital berperan besar terhadap pergeseran preferensi masyarakat di berbagai sendi kehidupan termasuk transaksi pembayaran menggunakan ORIS.
Penggunaan ORIS diharapkan tidak hanya mempermudah transaksi pembayaran, tetapi juga meningkatkan transparansi dan efisiensi ekonomi, terutama bagi pelaku UMKM.
Perluasan ORIS juga sejalan dengan visi Pemerintah Daerah untuk mewujudkan DIY sebagai smart province.
Senada dengan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim, menyampaikan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak untuk mendukung kemudahan transaksi, efisiensi, dan transparansi bagi pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun masyarakat luas.
Ditekankan pula bahwa keberhasilan program digitalisasi di tingkat daerah sangat bergantung pada sinergi yang solid antar lembaga.
Sinergi ini merupakan kunci utama dalam mewujudkan digitalisasi yang efektif dan berkelanjutan.