Diantaranya adalah:
Pantangan di Hari Rabu Wekasan
Banyak yang percaya bahwa hari Rabu Wekasan merupakan hari yang penuh dengan energi negatif, sehingga banyak orang memilih mengurangi aktivitas di luar rumah.
Kegiatan keluar rumah hanya dilakukan jika ada kebutuhan yang mendesak. Hal ini untuk menghindari kemungkinan adanya kejadian yang tidak diinginkan.
Bepergian jarak jauh juga dianggap kurang baik pada hari Rabu Wekasan. Banyak orang yang mempercayai bahwa perjalanan di hari ini dapat membawa sial atau nasib buruk, bahkan kecelakaan.
Oleh karena itu, mereka lebih memilih tetap berada di rumah dan menunda perjalanan hingga hari berikutnya.
Mengadakan pesta atau perayaan besar dianggap kurang tepat pada hari Rabu Wekasan. Mengadakan acara penting seperti pernikahan, khitanan, atau acara besar lainnya pada hari Rabu Wekasan tidak dianjurkan.
Beberapa masyarakat percaya, acara yang diadakan pada hari ini tidak akan berjalan lancar atau bahkan bisa membawa malapetaka. Selain itu, beberapa orang juga percaya bahwa perayaan pada hari ini dapat membawa kesialan atau energi negatif.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Tolak Bala Rabu Wekasan, Lengkap dengan Bacaan Doa
Memulai pekerjaan baru, usaha, atau proyek besar pada hari Rabu Wekasan dianggap kurang baik. Banyak orang yang menunda pengambilan keputusan besar, seperti memulai bisnis baru, menandatangani kontrak penting, atau menikah pada hari Rabu Wekasan.
Hari ini dianggap kurang baik untuk memulai sesuatu yang baru atau mengambil keputusan penting. Jika dilanggar, hal ini bisa membawa kegagalan atau kesulitan dalam menjalankan usaha tersebut.
Melakukan pekerjaan berat atau berbahaya, seperti memanjat, menggunakan alat tajam, atau bekerja di tempat berisiko, juga dianggap tabu pada hari Rabu Wekasan.
Hal ini didasari kepercayaan bahwa hari Rabu Wekasan adalah hari yang rentan terhadap musibah, sehingga disarankan menghindari aktivitas yang bisa memperbesar risiko kecelakaan.
Sebagai gantinya, banyak yang memilih berdoa dan mengadakan pengajian atau ritual keagamaan yang lebih tenang dan khusyuk.
Masyarakat pun menggelar selamatan atau kenduri dengan membaca doa-doa.
Masyarakat juga percaya dengan menggelar tradisi Rabu Wekasan, seperti selamatan, akan menjauhkan dari bala dan malapetaka. Dengan begitu, tidak hanya mendapatkan berkah selalu dalam perlindungan Allah SWT, tetapi juga mendekatkan diri pada Yang Kuasa.
Meski ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat Rabu Wekasan karena dipercaya hari datangnya marabahaya, masyarakat tidak diperbolehkan meyakininya secara berlebihan. Bahkan, mengarah pada syirik. Apalagi dalam Islam semua hari adalah baik dan milik Allah SWT.