Banjarbaru, Sonora.ID – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya Bakar mengunjungi Persemaian Liang Anggang seluas 14 hektare di Kelurahan Landasan Ulin, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, pada Selasa (03/09).
Wahana persemaian tanaman kayu-kayuan ini, merupakan hasil kerjasama Kementrian LHK, PT Adaro Indonesia, Kementrian PUPR, serta Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Kehutanan.
Persemaian yang memiliki kapasitas produksi 8-10 juta bibit per tahun ini akan menjadi pusat produksi bibit terbesar kedua di Kalimantan, setelah Mentawir di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di sela-sela kunjungan, Siti Nurbaya mengatakan, pembangunan Persemaian Liang Anggang merupakan langkah nyata pemerintah pusat dalam mendukung gerakan revolusi hijau yang telah digaungkan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
Ia mengapresiasi kepemimpinan Gubernur Kalsel, yang dinilainya tidak hanya dekat dengan masyarakat, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan.
“Gubernur Kalsel tidak hanya sangat bermasyarakat, tetapi juga sangat peduli dengan lingkungan,” ucapnya.
Dijelaskan Siti, dengan adanya Persemaian Liang Anggang ini, dapat memberikan manfaat secara ekologi dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Ini akan menjadi pusat produksi bibit di Kalsel,” ungkapnya.
Menteri Siti pun mengutarakan, pembangunan Persemaian Liang Anggang dilaksanakan sejalan dengan arahan Presiden RI dalam membangun fasilitas persemaian dengan skala besar pada setiap Provinsi, guna mendukung pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi hutan dan lahan, termasuk reklamasi areal atau lahan bekas tambang.
“Hal ini berkaitan sangat erat dengan langkah-langkah Indonesia dalam merespon kondisi global yang berkaitan dengan sustainability, biodiversity dan sirkuler ekonomi, juga dalam orientasi carbon offset,” tuturnya.
Saat mendampingi kunjungan Menteri LHK, Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Khatimah, menyampaikan apresiasi dan dan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan pusat persemaian baru di wilayah Kalsel.
Ia menjelaskan bahwa pusat persemaian ini memiliki lokasi strategis, yang terletak dekat dengan perkotaan seperti Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar.
Husnul menekankan pentingnya pusat persemaian ini dalam upaya memperkuat ketahanan terhadap bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta banjir.
Tidak hanya itu, ia juga menyatakan kebanggaannya bahwa pusat persemaian ini dapat menjadi tempat edukasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum di Kalsel.
“Lokasi ini sangat ideal untuk mendukung upaya kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” sampai Paman Birin.
Gubernur Kalsel menurut Husnul sangat serius menangani masalah kerusakan lingkungan, melalui gerakan Revolusi Hijau yang dimulai sejak 2017 lalu.
“Dengan adanya pusat persemaian ini, kita dapat lebih intensif dalam menyediakan bibit tanaman yang dibutuhkan untuk penghijauan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas lingkungan di Kalsel,” imbuhnya.
Presiden Direktur PT Adaro Indonesia, Priyadi mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat pemilihan lahan kritis di Indonesia melalui pembangunan Persemaian berskala besar.
Priyadi mengapresiasi Kementerian LHK dan Kementerian PUPR mengamanatkan Adaro merampungkan Pembangunan Persemaian Liang Anggang di Banjarbaru, Kalsel.
Adaro, lanjut Priyadi, mengeluarkan pembiayaan sarana, prasarana pusat persemaian, dan melaksanakan fungsi pengawasan operasional untuk menangani lahan kritis di berbagai wilayah di Indonesia.
"Serta turut membantu Indonesia menangani perubahan iklim global," pungkas Priyadi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Gelar Coffee Talk Lagi, Diskominfo Kalsel Angkat Tema Soal Kecubung