Banjarmasin, Sonora.ID – Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa untuk Rakyat dan Demokrasi (AMARAH), pada Rabu (04/09) siang, menggelar aksi unjuk rasa di depan Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Selatan, di Jalan Bina Brata, Banjarmasin.
Mereka melakukan aksi terkait dengan dugaan penggunaan ijazah palsu oleh salah satu anggota DPRD Kalimantan Selatan terpilih berinisial HYA.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa juga dilakukan di bulan lalu, di depan Kantor KPU Provinsi Kalimantan Selatan, di Jalan Ahmad Yani Kilometer 3,5 Banjarmasin.
Koordinator Aksi dari AMARAH, Yoga Adiwidya, mengungkapkan bahwa pihaknya ingin meminta penjelasan dari kepolisian atas tindak lanjut dari laporan terkait dengan masalah tersebut.
Apalagi prosesi pengambilan sumpah dan janji jabatan untuk anggota DPRD Provinsi akan digelar pada 9 September nanti.
“Kami tidak ingin jika nantinya kasus ini ternyata belum selesai dan justru akan menimbulkan masalah. Terutama jika yang bersangkutan diambil sumpahnya, kemudian digaji menggunakan uang negara,” tuturnya.
Meski mengakui menerima penjelasan dari pihak kepolisian, tapi pihaknya tetap meminta HYA memberikan klarifikasi resmi dengan menunjukkan bukti-bukti yang dimiliki dan selama ini dipermasalahkan.
Sementara itu, Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan, AKBP Weldy Rozika, menjelaskan jika pihaknya sudah melakukan penelusuran dan penyelidikan terkait dugaan terhadap HYA.
Dari dua kali penelusuran langsung ke Bangkalan, Madura, Jawa Timur, tim menurutnya menemukan fakta bahwa ijazah yang digunakan HYA saat mendaftar sebagai caleg pada Pileg 2024, memang diterbitkan oleh salah satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
“HYA tidak hanya tercatat menjalani pendidikan untuk Paket C setara SMA, tapi juga Paket B setara SMP di PKBM tersebut,” tuturnya di hadapan para peserta aksi.
Ia menambahkan, terkait perbedaan nama yang tertera di ijazah, Weldy menyebut bahwa pengecekan sudah dilakukan menyeluruh dan dipastikan antara nama yang tercantum dan sosok HYA sendiri adalah orang yang sama.
Hal itu juga dikuatkan dengan pembenaran dari sejumlah saksi, baik pihak PKBM, maupun rekan satu angkatan di PKBM tempat HYA menempuh pendidikan Paket B dan C saat itu.
Dalam aksi tersebut, massa memang sempat mempertanyakan perbedaan nama yang digunakan saat mendaftar ke KPU sebagai caleg, dengan nama di ijazah.
Selain itu, mereka juga mempermasalahkan sikap HYA yang dinilai tidak aktif untuk melakukan klarifikasi sehingga menimbulkan banyak perdebatan dan asumsi terkait status kejelasan ijazahnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Viral! Tegur Kadis Merokok dalam Ruangan AC, Amalia Diusir dari Rapat