Bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik, dan semua hadirin yang berada di tempat penuh berkah ini. Marilah kita semua panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah subhanahu Wa ta'ala. Berkat rahmat dan hidayahnya kita semua bisa berkumpul di hari yang spesial ini dalam keadaan sehat walafiat.
Tak lupa sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Sallahu alaihi wasallam yang pada hari ini kita semua rayakan hari kelahirannya. Kita peringati hari ulang tahunnya.
Lantas mengapa kita harus merayakan peringatan Maulid Nabi? Kenapa harus merayakan ulang tahun Rasulullah? Adakah sahabat yang tidak merayakan Maulid Nabi?
Hadirin yang dirahmati Allah SWT, perayaan Maulid Nabi tidak membutuhkan dalil khusus sebab merayakan ulang tahun Nabi hanya memerlukan akal sehat dan hati nurani yang bersih. Kenapa harus demikian?
Bapak dan ibu sudah melahirkan saya dan setiap tahunnya mereka merayakan hari ulang tahun saya. Lalu saya ini siapa sih? Bukan siapa-siapa. Udah jelek, item, pendek, nggak pinter, ya seperti ini pokoknya. Hampir tida ada yang istimewa dari diri saya. Tapi mengapa orang tua saya merayakan hari lahir saya?
Hal ini tidak lain dan tidak bukan lantaran bapak dan ibu saya merasa bangga karena saya sudah lahir ke dunia terlepas dari ketidaksempurnaan yang saya miliki ini.
Nah, jika ada seorang bapak atau ibu bangga terhadap anaknya yang baru saja lahir meskipun dia tak istimewa, mengapa saat Rasulullah lahir di dunia kita sebagai umat Islam tidak mau berbangga terhadapnya? Betul apa betul?
Maka atas dasar pendapat inilah sudah selayaknya untuk kita merayakan Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Lalu bagaimana cara merayakan Maulid Nabi bapak ibu sekalian? Jangan bingung, jangan khawatir.
Cukup bapak-bapak silakan ke masjid ke mushola untuk baca diba'an. Ibu-ibu cukup di dapur untuk menyediakan hidangan, seperti makanan pokok, buah-buahan, dan jajan-jajanan. Kemudian, anak-anak silakan kalian rebutan makanan. Kalau ada duitnya rebut tuh duit pertama kali.
Pertanyaannya, boleh apa tidak merayakan momen Maulid Nabi dengan cara demikian? Halo? Bapak ibu bisa menjelaskan? Bolehkah rebutan duit dan makanan ketika perayaan Maulid?