Jawaban: Tokoh Ustad Syamsuri dikatakan sebagai tokoh utama karena dia sering muncul dalam cerita dan konflik dalam cerpen terpusat kepadanya.
Tokoh Rahing disebut peran pendukung karena hanya beberapa kali tampil dalam cerita dan pusat konflik tidak terletak padanya.
(b) Identifikasilah beberapa latar tempat yang menjadi latar dari cerpen dan cobalah temukan dalam peta dengan menggunakan Google Map! Bagaimana jarak antara satu tempat dan tempat lain?
Jawaban: Latar tempat seperti di Makassar, Parepare, dan Wajo.
(c) Mengapa latar waktu pada cerpen tersebut terjadi pada seputar peristiwa memperebutkan kemerdekaan Indonesia? Jelaskan disertai bukti yang mendukung!
Jawaban: Latar waktu dalam cerpen adalah sekitar tahun 1946–1947. Tahun ini berarti Indonesia masih berumur sekitar 2 tahun.
(d) Pada cerpen di atas terdapat kutipan, “Kita harus sadar diri, Ustad.” Siapakah yang mengatakan kalimat tersebut dan kepada siapa dia mengatakan hal itu? Jelaskan maksud dari kalimat tersebut berdasarkan konteks cerita tersebut di atas?
Jawaban: Yang mengatakan kalimat “Kita harus sadar diri, Ustad.” adalah Rahing kepada Ustad Syamsuri. Hal ini dia katakan karena secara senjata dan peralatan serta jumlah pasukan laskar Batucicci pimpinan Ustad Syamsuri kalah dibandingkan pasukan DST-KNIL pimpinan Westerling.
(e) Pada cerita pendek di atas juga ada kutipan, Matahari tidak akan tenggelam selain di ujung langit, begitu pula hidup takkan berakhir selain oleh ajal.
Siapakah yang mengatakan hal tersebut dan jelaskan maksud kutipan tersebut berdasarkan konteks cerita tersebut di atas?