Antisipasi Puncak Kemarau, Sekda Sumsel Minta Satgas Karhutla Tingkatkan Kewaspadaan

9 September 2024 17:50 WIB
Rakor 2024 di Aula Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Jumat (6/9/24).
Rakor 2024 di Aula Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Jumat (6/9/24). ( Istimewa)

Palembang, Sonora.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Drs. H. Edward Candra, MH, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2024 di Aula Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Jumat (6/9/2024).

Dalam rapat ini, Edward mengimbau Satuan Tugas (Satgas) Karhutla untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menangani kebakaran hutan dan lahan, terutama di titik-titik rawan kebakaran.

"Terjadi peningkatan titik api di beberapa daerah. Oleh karena itu, seluruh Satgas, baik dari sub satgas operasi darat maupun udara, harus lebih waspada," kata Edward.

Untuk mempercepat penanganan Karhutla, Edward mengusulkan penambahan personil dan peralatan pemadam di lapangan.

"Kita perlu dukungan peralatan, terutama alat berat di lokasi yang dekat dengan titik api. Penambahan water bombing juga diharapkan dapat mempercepat pemadaman. Selain itu, kami akan meminta tambahan personil agar pekerjaan di lapangan lebih efisien," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Prabumulih Gelar Pasar Murah: Strategi Jitu Kendalikan Harga dan Pasokan Pangan

Edward juga menekankan bahwa September 2024 merupakan puncak musim kemarau di Sumsel, sehingga potensi Karhutla harus diwaspadai.

Ia meminta Satgas Karhutla untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya Karhutla dan konsekuensi hukum bagi yang sengaja membakar lahan.

Edward juga menginstruksikan BPBD dan Satgas Karhutla di tingkat kabupaten/kota untuk melibatkan perangkat desa dalam mengedukasi masyarakat dan melakukan upaya pencegahan di daerah yang rawan kebakaran.

"Di tahun 2024, diharapkan Satgas Karhutla Sumsel serta di tingkat kabupaten/kota dapat mengurangi kebakaran hutan, kebun, dan lahan dibanding tahun sebelumnya," tambah Edward.

Penulis
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm