Ia menyebut, berbagai perlombaan yang menggunakan bahasa Banjar dalam festival itu juga untuk mengenalkan bahasa Banjar dengan baik, tak hanya sebatas teori tapi juga penggunaannya dalam percakapan maupun bentuk tulisan.
“Harapan kita, mereka betul-betul mencintai dan menyukai bahasanya sendiri dan tidak punah ke depannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2024 Tingkat SD se-Kota Banjarmasin, Retno Lestari, gelaran tersebut merupakan upaya nyata untuk menghasilkan sebanyak mungkin penutur muda bahasa daerah, khususnya bahasa Banjar.
“Kegiatan diikuti semua sekolah se-Gugus se-Kota Banjarmasin dengan total 1.250 peserta, kemudian di tahapan penyisihan ada 30 orang untuk lima cabang lomba,” jelasnya.
Kegiatan itu masih akan berlanjut hingga bulan Oktober nanti, lewat pameran dan penganugerahan apresiasi untuk guru dan kepala sekolah yang berdedikasi pada program revitalisasi bahasa daerah.
“Karena ini berjenjang jadi akan berlanjut, baik untuk tingkat provinsi maupun nasional. Tahun lalu, Kota Banjarmasin sebagai juara umum untuk Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan,” kata Retno.