Banjarmasin, Sonora.ID – Pengenalan dan pelestarian bahasa Banjar sebagai bahasa ibu yang digunakan di Kota Banjarmasin, menjadi fokus dalam gelaran Festival Tunas Bahasa Ibu 2024 Tahun 2024 Tingkat SD, belum lama tadi.
Tujuannya tentu untuk membangkitkan lagi bahasa dan budaya lokal untuk generasi muda.
Mengusung tema ‘Ulun Himung Jadi Urang Banjar nang Katuju lawan Budaya Saurang, Tatap Baadab lawan Kuitan wan Paguruan’ (Saya Bangga Menjadi Orang Banjar yang Mencintai Budaya dan Tetap Beradab kepada Orangtua serta Guru), festival itu digelar di halaman SDN Pasar Lama 1 Banjarmasin, di Jalan S. Parman.
Ada lima cabang lomba dalam Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2024 Tingkat SD se-Kota Banjarmasin, yakni Lomba Bakisah (Bercerita) Bahasa Banjar, Lomba Menulis Puisi, Lomba Pidato Bahasa Banjar, Lomba Menulis Kisah Handap (Pendek) dan Lomba Bapandung atau komedi tunggal.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor, yang meresmikan dan membuka langsung kegiatan tersebut menilai pentingnya pelestarian dan pengenalan budaya Banjar kepada generasi muda.
Baca Juga: Tingkatkan Derajat Kesehatan, Pemko Banjarmasin Resmikan Dua Puskesmas
Khususnya bahasa Banjar yang selama ini jadi bahasa percakapan di Kota Banjarmasin, sekaligus merupakan bahasa yang tak lepas dari kesenian dan sastra suku Banjar.
Festival Tunas Bahasa Ibu menurutnya juga bagian dari implementasi dari kebijakan kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Yakni untuk melakukan revitalisasi bahasa daerah yang telah diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional tiap tanggal 21 Februari.
“Jadi bahasa ibu itu adalah bahasa daerah kita, bahasa Banjar, agar seluruh anak didik kita di Kota Banjarmasin semakin cinta terhadap bahasa ibunya, terutama bahasa Banjar,” tutur Arifin.
Ia menyebut, berbagai perlombaan yang menggunakan bahasa Banjar dalam festival itu juga untuk mengenalkan bahasa Banjar dengan baik, tak hanya sebatas teori tapi juga penggunaannya dalam percakapan maupun bentuk tulisan.
“Harapan kita, mereka betul-betul mencintai dan menyukai bahasanya sendiri dan tidak punah ke depannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2024 Tingkat SD se-Kota Banjarmasin, Retno Lestari, gelaran tersebut merupakan upaya nyata untuk menghasilkan sebanyak mungkin penutur muda bahasa daerah, khususnya bahasa Banjar.
“Kegiatan diikuti semua sekolah se-Gugus se-Kota Banjarmasin dengan total 1.250 peserta, kemudian di tahapan penyisihan ada 30 orang untuk lima cabang lomba,” jelasnya.
Kegiatan itu masih akan berlanjut hingga bulan Oktober nanti, lewat pameran dan penganugerahan apresiasi untuk guru dan kepala sekolah yang berdedikasi pada program revitalisasi bahasa daerah.
“Karena ini berjenjang jadi akan berlanjut, baik untuk tingkat provinsi maupun nasional. Tahun lalu, Kota Banjarmasin sebagai juara umum untuk Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan,” kata Retno.