Dalam kesempatan sesi sharing, M. Riezka Asdwin Noor sebagai strategy branding memaparkan pentingnya branding bagi para pelaku UMKM. Menurutnya, branding akan membangun kepercayaan atau trust.
“Wajib branding, karena branding itu untuk membangun trust. Jadi saat produk kita berhasil dijual, artinya saat orang sudah percaya, tandanya sudah akan ada transaksi. Kalau cuma jualan belum tentu ada yang beli, bisa adanya transaksi ya karena ada branding,” jelas Asdwin.
Asdwin menambahkan bahwa branding adalah bagian penting dari marketing, “Ketika trust sudah terbangun dari branding, bisa membuat misi kita berkelanjutan jangka panjang, branding itu bagian penting dari marketing," ujarnya.
Selain branding, hal penting yang harus disiapkan adalah logo. Arif N.P.Djiun selaku narasumber Design Brand Identity menjelaskan mengapa logo sangat penting bagi pelaku UMKM.
“Logo penting atau tidak? Ya, penting. Diibaratkan logo itu wajah kita, jadi kalau ditanya logo penting atau tidak, ya penting karena logo adalah interaksi pertama kita,” jelasnya.
Arif menambahkan bahwa visual identity yang baik juga diperlukan. Visual identity tersebut memiliki tiga faktor, yaitu unik, konsisten, dan membangun keselarasaan.
“Visual identity yang baik itu, (faktor yang) pertama adalah unik dan mudah diingat, jangan terlalu rumit. Kedua, konsisten, tidak membuat bingung customer. Ketiga, membangkitkan keselarasan dengan customer,” pungkasnya.
Selanjutnya, Indana Ulfah Sitompul sebagai narasumber Branding Packaging menjelaskan pentingnya menggunakan kemasan saat menjual sebuah produk.
“Penggunaan kemasaan yang baik itu penting, karena untuk melindungi produk agar optimal, dan kemasan menjadi daya tarik visual,” ucapnya.
Indana menambahkan penggunaan kemasan atau packing premium juga tidak harus selalu dilakukan. Hal tersebut bisa dilakukan saat momen tertentu saja.
“Menurut saya, packing tidak perlu premium terus menerus. Packing premium bisa di beberapa perayaan, seperti natal, lebaran, atau hari ibu,” pungkasnya.
Lokasi penyelenggaraan Program Pendampingan UMKM Level Up mencakup 19 kota/kabupaten di pulau Jawa, Bali, dan Sumatera, sedangkan program Akselerasi Bisnis UMKM mencakup lima wilayah di pulau Jawa dan Bali.