Kubu Raya, Sonora.ID – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat bersinergi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Kubu Raya menggelar kegiatan Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Wilayah Khusus, yang kali ini dipusatkan di halaman Puskesmas Sungai Ambawang, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya, Rabu (18/9/2024).
Dalam kegiatan ini digelar sosialisasi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) sekaligus dilakukan pelayanan KB Gratis kepada para Calon Akseptor di wilayah itu.
Tujuan kegiatan tersebut adalah dalam rangka mewujudkan keluarga yang berkualitas, anak – anak/generasi emas yang berkualitas menyongsong tahun 2045 mendatang.
BKKBN Provinsi Kalimantan Barat yang diwakilkan oleh Aulia Arfiansyah Arief mengatakan bahwa dalam program nasional terdapat 7 Kabupaten yang disasar terkait sosialisasi MKJP di Kalimantan Barat, yang mana salah satunya adalah Kabupaten Kubu Raya.
Baca Juga: Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Kalsel Optimalkan Layanan KB MKJP
“Sudah ada Kabupaten yang menjalankan sosialisasi ini sebelumnya, dimana proyek ini khusus untuk lumbung – lumbung yang perlu dilayani. Kami datang dengan mobil Pelayanan Lancang Kuning untuk pelayanan KB bagi mereka yang mungkin belum dapat terlayani, “ungkap Aulia.
Dia menilai bahwa masyarakat Kubu Raya khususnya saat ini memiliki kesadaran yang cukup tinggi dalam menjalankan pola pikir ber-KB. Ia memandang penting terkait jarak kelahiran anak suatu pasangan agar tersusun perencanaan keluarga yang baik dan berkualitas.
“Berencana itu keren, perencanaan yang baik perlu dilakukan untuk masa depan yang baik, “ujarnya.
Aulia berharap Kabupaten Kubu Raya dapat menjadi contoh untuk kabupaten lain dalam memperoleh keikutsertaan KB dan pemerintah setempat terus mendukung hal tersebut.
Kepala Dinas P3KB Kubu Raya, Dyah Tutwuri Handayani mengatakan bahwa sosialisasi MKJP sering dilakukan oleh
pihaknya karena juga DP3KB mempunyai petugas penyuluh lapangan Keluarga Berencana termasuk teman – teman mitra seperti Puskesmas dan Bidan sekaligus mereka pastinya akan melakukan penyuluhan terkait pemanfaatan MKJP.
Baca Juga: Putuskan Ikut KB MOW di Hari Kontrasepsi Sedunia, Arbayah Merasa Tenang dan Aman
Menurutnya kendala yang masih dialami oleh pihaknya adalah masih terbatasnya bidan yang memiliki sertifikat keterampilan yang disebut Contraceptive Training Update (CTU).
“Tapi alhamdulillah BKKBN setiap tahun mengirimkan bidan dari Kubu Raya walaupun tidak banyak untuk mengatasi kekurangan tersebut, “ungkap Dyah.
Dengan adanya puskesmas di semua kecamatan maka desa – desa yang kebetulan bidannya belum memiliki sertifikat maka dapat diatasi oleh puskesmas tetangganya sehingga kegiatan dapat tetap dilaksanakan. Dia menegaskan bahwa pihaknya selalu siap terkait dengan sarana dalam mendukung kegiatan.
Dalam kegiatan sosialisasi MKJP di Puskesmas Sungai Ambawang dimulai pelayanannya sejak pukul 8 Pagi yang mana tampak masyarakat sudah mulai mengantri untuk mendapatkan pelayanan MKJP. Pada pelayanan dan sosialisasi MKJP dilakukan pemasangan MKJP gratis baik pada mobil pelayanan Lancang Kuning dan di Balai KB.
“Untuk implan atau susuk dilakukan di mobil pelayanan dan di Balai KB, sementara untuk pemasangan Spiral atau IUD dilakukan di dalam Puskesmas, “imbuhnya.
Dyah juga menyampaikan bahwa saat ini terdapat 1000 calon Akseptor yang telah terdata.
Di kesempatan yang sama Kepala Puskesmas Sungai Ambawang, Okta Sucianto juga menjelaskan dalam mendukung sosialisasi yang dilakukan ini pihaknya merekrut personal dari petugas yang ada di Puskesmas Sungai Ambawang, Puskesmas Parit Timur, dan Puskesmas Lingga. Selain itu Akseptor yang ikut dalam sosialisasi ini berasal dari seluruh desa yang ada di wilayah Kecamatan Sungai Ambawang yaitu sebanyak 15 desa.
“Kami persiapkan tempat kegiatan bekerjasama dengan DP3KB selain menggunakan mobil pelayanan Lancang Kuning, serta ada juga di gedung Puskesmas, serta menggunakan bangunan Balai KB, “ungkap Kepala Puskesmas Sungai Ambawang.
Dia juga mengharapkan masyarakat lebih paham dan mengerti akan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) agar lebih bisa mengatur rencana kehamilan dan tentu dengan berbagai dampak positif yang dihasilkan dengan MKJP ini seperti fisik ibu dan anak serta dari sisi psikologisnya.