Banjarmasin, Sonora.ID – Sebanyak 32 kelurahan di Kota Banjarmasin menjadi sasaran Gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (Gerakan S-BABS).
10 kelurahan di antaranya menggelar Deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau Gerakan S-BABS di Balai Kota Banjarmasin, Selasa (01/10) pagi.
Yakni Kelurahan Sungai Bilu, Pemurus Dalam, Pelambuan, Pangeran, Surgi Mufti, Teluk Dalam, Pemurus Luar, Pekapuran Laut, Telawang dan Karang Mekar, melengkapi puluhan kelurahan di Banjarmasin yang sudah berstatus ODF sejak 2020.
Deklarasi sekaligus penandatanganan ikrar dipimpin langsung oleh Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, bersama Sekda, Ikhsan Budiman; Kepala Dinas Kesehatan Kota, dr. Tabiun Huda, dan unsur lainnya.
Baca Juga: 30 Contoh Soal IPAS Kelas 3 Bab 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban
“Mudah-mudahan peran serta masyarakat di 32 kelurahan itu dapat saling mengawasi dan menjaga agar tidak ada lagi yang membangun jamban di pinggir sungai,” tutur Ibnu.
Ia menyebut, ODF atau Gerakan S-BABS merupakan salah satu indikator untuk menciptakan pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang jadi prioritas pemerintah saat ini.
Terbaru, pihaknya menggunakan teknologi inovatif yang dikembangkan Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Puskesmas 9 November dan Poliban, yakni Septic Tank Sungai Tripikon-S Plus Subarwakat yang mampu mengolah limbah tinja manusia agar lebih aman dan tidak mencemari lingkungan dan masyarakat lainnya, dengan biaya yang lebih terjangkau.
Sistem tersebut menyasar rumah-rumah di pinggiran Sungai Martapura yang selama ini lekat dengan aktivitas Mandi-Cuci-Kakus (MCK) di sungai.
Sementara Subarwakat merupakan program pencapaian yang digagas Pemerintah Kota Banjarmasin, yakni Sungainya Barasih wan Kada Tercemar.
Baca Juga: 20 Contoh Soal IPAS Kelas 6 Bab 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban
Tripikon-S dinilai cocok untuk diterapkan di daerah rawa, yang mendominasi lahan di kota ini.
"Konsep toilet komunal dari inovasi ini secara nominal memang sangat terjangkau. Kalau pakai biofilter itu kita perlu berkisar 8 jutaan, kalau ini (Subarwakat, red) hanya 3 jutaan 1 unit nya," jelasnya lagi.
Selain itu, masyarakat juga dapat lebih mudah dan efisien dalam pengolahan limbah dengan menjadi pelanggan Perumda Pengelolaan Air Limbah atau PAL Domestik untuk memastikan ketersediaan akses sanitasi.
Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 29-30: Uji Kompetensi Bab 1