Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada tahun 1154 M, berbagai perlombaan mulai dipertandingkan secara informal di sana.
Namun, atletik mengalami periode stagnasi hingga kebangkitan kembali terjadi pada tahun 1825, ketika lomba amatir pertama digelar.
Perkembangan pesat di abad ke-19 juga ditandai dengan mulai diajarkannya latihan-latihan atletik di sekolah-sekolah di Eropa.
Atletik dalam Olimpiade Modern
Atletik menjadi cabang utama dalam Olimpiade modern yang pertama kali diadakan pada tahun 1896 di Athena, Yunani.
Saat itu, negara-negara dari berbagai belahan dunia mulai ikut berpartisipasi. Selain itu, didirikan juga International Amateur Athletic Federation (IAAF), yang kini dikenal sebagai World Athletics, untuk mengawasi perlombaan, mencatat rekor dunia, dan menyelenggarakan kejuaraan atletik di tingkat internasional.
IAAF juga bertugas memastikan adanya standardisasi dalam pencatatan waktu dan penyelenggaraan kompetisi.
Baca Juga: Pengertian Atletik: Sejarah dan Jenis-Jenis Cabang Atletik
Atletik di Indonesia
Di Indonesia, atletik baru dikenal secara formal pada tahun 1930-an, ketika pemerintahan Hindia Belanda mulai mengajarkannya di sekolah-sekolah.
Sejak saat itu, olahraga ini terus berkembang, hingga akhirnya pada tanggal 3 September 1950, didirikanlah organisasi resmi atletik nasional, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), di Semarang.
PASI masih aktif hingga hari ini dan menjadi wadah bagi pengembangan atletik di Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Jenis-Jenis Cabang Olahraga Atletik
Atletik mencakup berbagai nomor cabang yang menguji kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan atlet. Beberapa jenis cabang olahraga atletik yang umum dipertandingkan antara lain:
Atletik telah menjadi bagian integral dari olahraga di seluruh dunia, mulai dari kompetisi sekolah hingga ajang internasional seperti Olimpiade.