Sonora.ID - Gen Z dan Milenial memiliki karakteristik yang unik saat bekerja. Di mana perilaku Gen Z cenderung dikenal sebagai generasi stroberi, suka healing, manja, dan bermental lemah.
Tentu hal ini juga dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang menghindarkan anak dari masalah.
Dengan menggunakan pola asuh seperti itu justru membuat anak tidak bisa menyelesaikan masalah, sehingga mereka tidak tahu cara mencari solusi ketika menghadapi masalah.
Karena sebenarnya perilaku itu tidak hanya ditentukan oleh dari luar tetapi juga dari bawaan.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia dan Republik Korea Luncurkan Rumah Indonesiana
Karakteristik Gen Z
Gen Z dikenal sebagai generasi yang tumbuh di era teknologi, sehingga mereka sangat fasih
dalam menggunakan berbagai platform digital. Mereka cenderung lebih cepat mengadopsi
teknologi baru dibandingkan generasi sebelumnya. Selain itu, mereka sangat menghargai
fleksibilitas dan otonomi dalam pekerjaan, dan selalu ingin terlibat dalam pengambilan
keputusan. Rasa ingin tahu yang tinggi menjadi ciri khas mereka, stigma negatif yang melekat
pada Gen Z, sering dianggap "manja" atau "kurang kuat mental" karena pola asuh yang
membiasakan mereka terhindar dari masalah. Hal ini membuat mereka dinilai kurang mampu
untuk menghadapi tantangan atau menyelesaikan masalah secara mandiri.
Baca Juga: Upaya BPJS Kesehatan Tingkatkan Akses Layanan dan Kesadaran Hak JKN
Karakteristik Gen Milenial
Milenial memiliki pendekatan yang lebih terstruktur dan tenang dalam bekerja. Mereka
cenderung lebih peduli pada keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional (work-life
balance). Sopan santun dan loyalitas terhadap perusahaan masih menjadi nilai penting bagi
generasi ini. Mereka juga menghargai fleksibilitas, Milenial cenderung lebih menghargai
stabilitas dan kesopanan dalam lingkungan.
Baca Juga: Sinopsis 'Lethal Weapon' Aksi Dua Detektif yang Tidak Cocok Bekerja Sama dalam Mengungkap Kasus
Dari perbedaan tersebut bisa menjadi kekuatan dalam menciptakan tim yang lengkap dan
dinamis. Gen Z membawa energi dan inovasi dari perkembangan teknologi terbaru, sementara
Milenial menawarkan stabilitas, loyalitas, dan pengalaman kerja yang lebih matang. Dengan
pemahaman dan komunikasi yang baik, kedua generasi ini dapat saling melengkapi dan
dapat memberikan kontribusi positif pada lingkungan kerja yang lebih inklusif dan produktif.
Perbedaan ini bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk membentuk tim yang kuat dengan berbagai perspektif yang berharga.
Gen Z dan Milenial mungkin memiliki karakteristik yang berbeda, tetapi jika dikelola dengan
baik, mereka bisa bersatu dan menciptakan sinergi yang positif di tempat kerja.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia dan Republik Korea Luncurkan Rumah Indonesiana
Penulis: Taj Banafsaj Anjana Mumtaz