Dalam kegiatan belajar, saya mengutamakan pendekatan yang kolaboratif dan berbasis proyek. Siswa bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah.
Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan kognitif mereka, tetapi juga keterampilan sosial seperti kerjasama, komunikasi, dan empati. Saya juga memastikan bahwa tugas-tugas tersebut memiliki relevansi nyata dengan kehidupan mereka sehingga mereka lebih termotivasi dan merasa dihargai.
3. Penutupan yang Optimistik
Di akhir pelajaran, saya mengajak siswa untuk melakukan refleksi singkat tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana perasaan mereka setelah melalui proses tersebut. Saya juga memberikan umpan balik positif, menyoroti keberhasilan dan kemajuan mereka, baik dalam hal akademik maupun sosial emosional. Ini membantu siswa merasa dihargai dan meninggalkan kelas dengan perasaan yang positif dan termotivasi.
Melalui strategi-strategi ini, saya berusaha menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga mendukung perkembangan sosial emosional siswa, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang seimbang dan bijaksana.
Alternatif Jawaban:
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pendekatan holistik dalam pengelolaan pendidikan di sekolah, melibatkan seluruh komunitas sekolah secara aktif.
Dalam metode ini, kolaborasi antara siswa, guru, kepala sekolah, dan staf pendukung menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan keterampilan sosial dan emosional. PSE bermanfaat tidak hanya bagi siswa dari berbagai jenjang, tetapi juga bagi orang dewasa di sekolah untuk menerapkan keterampilan sosial-emosional secara positif.
Ada empat strategi utama dalam penerapan PSE, yaitu:
1. Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) secara langsung dan eksplisit untuk memastikan siswa memahami keterampilan sosial-emosional dengan jelas.
2. Mengintegrasikan KSE ke dalam pembelajaran dan interaksi sehari-hari, sehingga guru dapat mengimplementasikannya dalam gaya mengajar dan interaksi dengan siswa.
3. Mengubah kebijakan dan harapan sekolah terhadap siswa guna menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung perkembangan sosial-emosional.
4. Mempengaruhi pola pikir siswa tentang diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar agar mereka dapat membentuk persepsi yang lebih positif dan sehat.
Dengan penerapan yang efektif, PSE mendukung terciptanya komunitas sekolah yang harmonis, di mana keterampilan sosial-emosional dianggap sama pentingnya dengan pengetahuan akademis.
Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test PSE 1, 2, 3 dalam Modul 2 PPG Guru Tertentu 2024
Alternatif Jawaban:
Saat berlatih salah satu keterampilan sosial emosional, misalnya empati, saya merasakan pengalaman yang sangat berharga. Melalui role-playing dan diskusi kelompok, saya diajak untuk lebih memahami perspektif orang lain. Ada momen di mana saya merasa tertantang untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba untuk merasakan apa yang dirasakan oleh seseorang yang berbeda dengan saya.
Latihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan empati saya, tetapi juga membuat saya lebih peka terhadap perasaan siswa di kelas. Saya menyadari bahwa dengan mengembangkan empati, saya dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan saling percaya dengan siswa.
Untuk mengimplementasikan PSE dalam pembelajaran di kelas, saya akan memulai dengan menciptakan suasana yang hangat dan kondusif. Misalnya, dengan memulai pembelajaran dengan kegiatan ice breaking yang menyenangkan atau berbagi cerita singkat. Kegiatan belajar yang menantang dan berpusat pada peserta didik dapat dirancang dengan berbagai cara, seperti proyek kelompok, diskusi terbuka, atau pembelajaran berbasis masalah.
Dalam kegiatan ini, siswa tidak hanya diajarkan materi akademik, tetapi juga dilatih untuk bekerja sama, berkomunikasi secara efektif, dan menyelesaikan masalah. Untuk mengakhiri pembelajaran, saya akan selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari. Hal ini dapat dilakukan melalui jurnal refleksi, diskusi singkat, atau memberikan pujian atas usaha mereka. Dengan penutupan yang optimistik, siswa akan merasa lebih termotivasi untuk terus belajar dan berkembang.