Kangkung adalah sayuran yang tumbuh di perairan dangkal. Kangkung kaya akan vitamin A, C, dan zat besi, serta sering digunakan dalam masakan Asia, seperti tumis kangkung.
4. Sawi (Brassica rapa)
Sawi adalah sayuran hijau yang sering digunakan dalam masakan Asia, seperti sup dan tumisan. Kaya akan vitamin K dan serat, sawi juga memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan.
5. Tomat (Solanum lycopersicum)
Tomat adalah buah yang sering dianggap sayuran dalam masakan. Kaya akan likopen, tomat berperan dalam mencegah berbagai penyakit. Tomat dapat digunakan dalam salad, saus, atau sebagai bahan utama dalam banyak hidangan.
6. Kol (Brassica oleracea var. capitata)
Kol adalah sayuran cruciferous yang kaya akan serat dan vitamin C. Kol sering digunakan dalam salad, acar, dan masakan Asia seperti kimchi.
Baca Juga: 7 Manfaat Kedondong Bagi Tubuh Manusia, Bisa Turunkan Berat Badan?
7. Broccoli (Brassica oleracea var. italica)
Broccoli kaya akan serat dan vitamin C, serta memiliki sifat anti-kanker. Broccoli dapat dimasak dengan berbagai cara, termasuk dikukus, direbus, atau dipanggang.
8. Ketimun (Cucumis sativus)
Ketimun adalah sayuran segar yang sering digunakan dalam salad. Ketimun memiliki kandungan air yang tinggi, menjadikannya pilihan yang baik untuk hidrasi.
Mengetahui nama ilmiah sayuran sangat penting dalam dunia pertanian, penelitian, dan kuliner.
Nama ilmiah membantu para ilmuwan dan petani dalam identifikasi spesies, studi tentang sifat-sifat tanaman, serta dalam pengembangan varietas baru.
Selain itu, pengetahuan tentang nama ilmiah juga bermanfaat bagi para koki dan penggemar masakan yang ingin memahami lebih dalam tentang bahan makanan yang mereka gunakan.