Bagan Kedua: awal konflik
Paragraf 2:Istri si Miskin kemudian hamil dan ngidam ingin makan buah mempelam, namun si Miskin tidak mampu membelinya. Si Miskin akhirnya pergi ke pasar untuk meminta buah busuk atau sisa dari para pedagang.
Paragraf 6: Para pedagang sangat baik dan memberikan buah mempelam, bahkan ada yang memberi buah lainnya, nasi, hingga kain. Si Miskin segera memberikannya kepada sang istri.
Bagan ketiga: menuju konflik
Paragraf 7: Sesampainya di rumah, sang istri tidak mau memakan buah mempalem dari pasar.
Bagan Keempat: klimaks
Paragraf 8: Sang istri malah menangis, dan ingin mati saja dengan jika tidak bisa memakan buah dari taman raja, dia hanya mau makan buah yang diambil dari taman raja. Demi istri dan calon buah hatinya, si Miskin bertekad datang menemui Maharaja Indera Dewa
Bagan Kelima: penyelesaian
Paragraf 10: Sang istri akhirnya bisa mendapatkan apa yang dia inginkan, hingga suatu hari anak dari si Miskin dengan tampang yang rupawan. Ketika sedang menggali tanah untuk membuat pondasi rumah, si Miskin menemukan emas yang sangat banyak hingga membuatnya kaya raya.
Teks Hikayat Si Miskin: