Sonora.ID - Pil KB adalah sebuah obat yang bisa memengaruhi kadar hormon yang meminumnuya. Sejatinya Pil KB bisa digunakan untuk mencegah kehamilan.
Namun jika digunakan dengan cara yang tidak tepat bisa menyebabkan berbagai efek samping yang akan diterima oleh tubuh.
Akan tetapi beberapa efek samping biasanya akan menghilang dalam kurun waktu 2 hingga 3 bulan lamanya.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bisa juga bertahan lebih lama dari pada yang diperkirakan.
Pada dasarnya tiap individu akan mengalami perbedaan efek samping, tergantung pada respon tubuh masing masing.
Ada dua jenis utama pil KB, yaitu pil kombinasi dan pil mini. Pil kombinasi mengandung estrogen dan progestin, yang merupakan bentuk sintetis dari hormon progesteron alami, sedangkan pil mini hanya mengandung progestin.
Berikut ini beberapa efek samping pil KB yang umum terjadi:
Baca Juga: Bukan Hanya Cegah Kehamilan, Pil KB Ternyata Bisa Bantu Masalah Jerawat Hingga Mencegah Kanker!
1.Bercak Darah di Antara Periode Menstruasi
Keluarnya bercak darah atau perdarahan dari vagina di antara siklus menstruasi adalah efek samping pil KB yang paling umum, terutama selama beberapa bulan pertama penggunaan.
Bercak bisa berupa perdarahan ringan atau keluarnya cairan berwarna coklat.
Efek samping ini terjadi karena tubuh menyesuaikan dengan perubahan tingkat hormon, dan rahim juga menyesuaikan diri untuk memiliki lapisan yang lebih tipis.
Meminum pil KB sesuai resep, biasanya setiap hari dan pada waktu yang sama setiap hari, bisa membantu mencegah perdarahan di antara periode.
2. Mual
Beberapa wanita mengalami mual ringan saat pertama kali mengonsumsi pil, tapi efek samping ini biasanya bisa mereda.
Kamu bisa mencegah mual terjadi dengan meminum pil setelah makan atau sebelum tidur.
Namun, bila kamu mengalami mual parah atau tidak kunjung reda selama beberapa bulan, sebaiknya bicarakan dengan dokter.
Baca Juga: 6 Efek Samping Pil KB yang Sering Diabaikan Oleh Wanita
3. Nyeri Payudara
Meminum pil KB juga seringkali menyebabkan payudara terasa lembut dan nyeri, terutama saat baru mulai meminumnya.
Mengenakan bra pendukung yang sesuai dengan ukuran payudara bisa membantu mengurangi efek samping pil KB ini.
4. Sakit Kepala dan Migrain
Hormon yang terkandung dalam pil KB bisa menyebabkan atau meningkatkan frekuensi sakit kepala dan migrain.
Hal ini karena perubahan hormon seks wanita (estrogen dan progesteron) bisa memicu migrain.
Namun, gejala bisa tergantung pada dosis dan jenis pil. Misalnya, pil dosis rendah cenderung menyebabkan gejala tersebut.
Di sisi lain, bila migraine kamu dikaitkan dengan PMS, meminum pil KB bisa mengurangi gejalanya.
Baca Juga: Bolehkan Perempuan Dengan Riwayat Penyakit Diabetes Mengkonsumsi Pil KB? Ini Jawaban Dokter
5. Penambahan Berat Badan
Pada kemasan pil KB, penambahan berat badan seringkali dicantumkan sebagai kemungkinan efek samping. Namun, belum ada penelitian yang membuktikan hal ini.
Secara teori, pil KB bisa menyebabkan retensi cairan meningkat.
Obat ini juga bisa menyebabkan peningkatan lemak atau massa otot.
Namun, beberapa wanita malah melaporkan penurunan berat badan saat mengonsumsi pil tersebut.
Jadi, belum bisa dipastikan apakah hormon dalam pil KB menyebabkan penambahan atau penurunan berat badan.
6. Perubahan Mood
Hormon berperan penting dalam mengatur suasana hati dan emosi seseorang.
Nah, mengonsumsi pil KB bisa memengaruhi kadar hormon dalam tubuh yang akhirnya menyebabkan kamu mengalami perubahan suasana hati.
7. Siklus Terlewat
Minum pil KB bisa menyebabkan haid yang sangat ringan atau bahkan tidak ada sama sekali.
Hal ini disebabkan oleh hormon yang dikandung pil tersebut.
Namun, bila kamu curiga bahwa kamu mungkin hamil, cara paling baik adalah dengan melakukan tes kehamilan.
Pil KB efektif untuk mencegah kehamilan, namun kehamilan bisa terjadi bila penggunaannya tidak tepat.
Baca Juga: Alternatif Pil KB, Berikut Makanan yang Bisa Cegah Kehamilan