Penajam,Sonora.Id - Harian Kompas bersama PT PLN (Persero) kembali menggelar Kompas100 CEO Forum, wadah diskusi yang menjembatani kalangan dunia usaha dengan pemerintah, akademisi, serta pemangku kepentingan lainnya untuk membahas beragam isu dan menyatukan langkah demi mewujudkan visi Indonesia Emas. Tahun ini, Kompas100 CEO Forum diselengarakan dengan tema “Bersatu Menuju Indonesia Emas” di Ibu Kota Negara (IKN) pada 11-12 Oktober 2024.
Melalui tema ini, Kompas100 CEO Forum mengajak seluruh lapisan masyarakat melihat kembal capaian pemerintahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo selama satu dekade terakhir termasuk pertumbuhan ekonomi yang mencapai rata-rata nyaris 5 persen per tahun.
Harapannya, capaian dan catatan-catatan dari satu dekade terakhir dapat menjadi penggerak
sekaligus fondasi yang kuat untuk mewujudkan visi Indonesia Emas.
Turut hadir dalam perhelatan ini, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ahmad Muzani, para
menteri Kabinet Koalisi Indonesia Maju, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik dan
FORKOPIMDA Provinsi Kalimantan Timur, para CEO Kompas100 CEO Forum ke-15, para panelis
Kompas100 CEO Forum, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, serta para
Redaktur Harian Kompas.
Acara dibuka dengan laporan oleh CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama. Lilik menyampaikan,
persatuan merupakan kekuatan utama bangsa. Oleh karena itu, pihak Kompas mengapresiasi
Presiden Jokowi karena telah memimpin dan mengorkestrasi seluruh masyarakat selama satu
dekade untuk selalu optimis dan bahu-membahu memajukan negeri.
“Sangat diperlukan soliditas serta kekompakan seluruh pemangku kepentingan dalam memacu
kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Kekompakan dan kolaborasi semakin diperlukan karena tantangan yang dihadapi tidaklah mudah,” tutur Lilik. “Perekonomian indonesia hrs trs tumbuh pesat, berkualitas, merata, dan ramah lingkungan, sehingga menjadikan Indonesia masuk kategori negara maju hingga Indonesia Emas terwujud,” imbuhnya.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo turut menyampaikan laporannya. Dalam kesempatan ini, Darmawan mengutarakan apresiasi bagi Presiden Jokowi atas pembangunan Indonesia yang telah berbuah manis. Hal ini dibuktikan oleh lahirnya titik-titik pertumbuhan ekonomi baru serta peralihan fondasi pembangunan yang kini menjadi Indonesia-sentris.
Menurutnya, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia telah terwujud nyata selama
pemerintahan Presiden Jokowi. Ia juga meyakini bahwa di bawah pemerintahan Prabowo,
pembangunan tersebut akan dilanjutkan, dipercepat, dan diperkuat.
Darmawan menegaskan, PT PLN siap menyediakan energi bersih dan terjangkau untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen yang ditargetkan oleh pemerintahan Prabowo.
Beliau juga mengajak seluruh CEO yang hadir untuk mendukung penuh misi tersebut.
“Mari kita dukung, kita selaraskan derap langkah kita, kita satukan kekuatan untuk meneruskan
pembangunan Bapak Jokowi, dan juga untuk mewujudkan mimpi Bapak Prabowo untuk
Indonesia,” imbuhnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan buku “Jokowi Di Mata Rakyat” oleh CEO Kompas
Gramedia dan Direktur Utama PT PLN (Persero) kepada Presiden Jokowi. Presiden Jokowi
kemudian menyampaikan sambutannya dengan menggarisbawahi capaian signifikan selama
satu dekade pemerintahan. Capaian-capaian ini mencakup pembangunan infrastruktur,
pertumbuhan ekonomi yang stabil, serta pembangunan IKN yang telah menunjukkan kemajuan nyata.
Selain capaian, Presiden Jokowi juga meninjau kembali tantangan yang dihadapi selama masa
pemerintahannya, salah satunya terkait kebijakan pengalihan subsidi BBM yang sempat
menurunkan tingkat kepuasan publik, namun diyakini sebagai langkah yang tepat untuk masa
depan.
"Saat itu, saya ingat, approval rating saya adalah 72 (persen). Namun, karena menaikkan
(harga) BBM, jatuh melorot menjadi 43 (persen). Tapi sudah saya hitung, itu risiko yang memang
harus saya ambil,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya persatuan dan optimisme dalam
menghadapi tantangan global. Salah satu yang digarisbawahi Presiden Jokowi adalah
kekompakan dalam pemikiran-pemikiran positif dan semangat optimistis. Beliau mengajak
bersyukur, salah satunya untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tumbuh di atas 5
persen.
Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi mengajak segenap pihak untuk mendukung pemerintahan
Prabowo.
“Marilah kita bersama-sama bekerja keras membangun negara ini. Kita dukung penuh
pemerintahan baru di bawah pemerintahan bapak Jenderal TNI Purnawirawan Prabowo
Subianto yang akan dilantik tanggal 20 Oktober yang akan datang. Terima kasih,” tutup Presiden
Jokowi.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan forum utama bertajuk “Diskusi Indonesia Bersatu:
Fondasi Menuju Indonesia Emas”. Sesi ini dimoderatori ekonom senior A. Prasetyantoko dan diisi oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ahmad Muzani, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia (UKM) Teten Masduki, Menteri Investasi Rosan Roeslani, serta Perwakilan Tim Ekonomi Prabowo-Gibran Laode Masihu Kamaluddin sebagai pembicara.
Secara garis besar, masing-masing narasumber membahas langkah strategis menuju visi
Indonesia Emas dengan fokus pada tiga aspek utama: Pembangunan ekonomi yang inklusif,
digitalisasi dan efisiensi, serta kolaborasi antarsektor. Harapannya, ketiga sektor ini dapat
berkontribusi dalam mendorong produktivitas dan menciptakan lapangan kerja yang lebih
berkualitas, sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Terkait peran UMKM dalam perekonomian nasional, Teten menekankan bahwa akses terhadap teknologi dan pembiayaan harus diperkuat. Menurutnya, perlu perlu intervensi teknologi selain dengan digitalisasi. Teten mengambil contoh digitalisasi yang telah berhasil memaksimalkan potensi-potensi daerah dan menjadi penggerak bangkitnya industri menengah berbasis keunggulan lokal.
Sementara itu, Laode menekankan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8
persen, perlu ada perubahan besar dalam sistem perekonomian bangsa.
"Dari semua studi, kalau tidak ada yang baru di ekonomi ini, nggak bakal tercapai 8%. Perlu sesuatu yang baru," ujarnya.
Beliau menyorot pentingnya penerapan teknologi canggih seperti big data, AI generatif, dan
blockchain untuk memastikan keakuratan data yang digunakan dalam pembuatan kebijakan
dapat diandalkan dan aman. Menurutnya, teknologi ini dapat memastikan terbentuknya
kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran.