3 Contoh Studi Kasus PPG Guru Tertentu 2024 300 Kata Bagi Guru PAUD

14 Oktober 2024 11:00 WIB
3 Contoh Studi Kasus PPG Guru Tertentu 2024 300 Kata Bagi Guru PAUD
3 Contoh Studi Kasus PPG Guru Tertentu 2024 300 Kata Bagi Guru PAUD ( freepik)

Sonora.ID - Simak contoh studi kasus PPG Guru Tertentu 2024 300 kata bagi guru PAUD berikut ini.

Studi kasus ini menjadi salah satu tahapan yang harus diselesaikan mahasiwa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Guru Tertentu.

Studi kasus ini dapat dipilih menjadi referensi atau ATM (amati, tiru, modifikasi).

Berikut ini Sonora.ID merangkum contoh studi kasus PPG Guru Tertentu 2024 300 kata bagi guru PAUD:

Contoh 1

1. Permasalahan apa yang pernah anda hadapi?

Permasalahan yang pernah saya hadapi adalah dalam proses pembelajaran beberapa siswa memiliki keterlambatan motorik halus yang menyebabkan siswa menjadi rendah diri dan terjadi rendah kecemburuan, ketergantungan dan muncul rasa malu.

Sehingga siswa kesulitan untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya seperti pada saat bermain.

2. Bagaimana upaya Anda untuk menyelesaikannya?

Upaya yang saya lakukan dalam menyelesaikan masalah ini adalah melakukan tes awal untuk melihat perkembangan motorik halus siswa, kemudian dengan memberikan stimulus yang tepat pada yaitu media yang bersifat edukatif, dengan media edukatif yang tepat dan efektif dapat mengembangkan keterampilan motorik pada siswa.

Salah satunya yaitu melalui buku bertekstur untuk memberikan stimulus pada motoric halus anak, dengan media buku ini dapat memperkenalkan anak terhadap media pengetahuan dan pembiasaan terhadap buku. Selain itu juga bisa menggunakan Puzzle, Play Doh, menggambar dan membuat karya dengan kertas origami.

3. Apa hasil dari Upaya Anda tersebut?

Hasil dari upaya tersebut adalah siswa terlihat senang dan menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran mampu bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Melalui media buku bertekstur dapat memberikan stimulus pada perkembangan motorik halus anak dengan memberikan tekstur-tekstur yang berbeda pada setiap objeknya untuk disentuh, seperti penyajian gambar yang informative sesuai dengan tema yang terdapat dalam buku seperti hewan buah, bunga, dan sebagainya.

 

4. Pengalaman berharga yang bisa anda petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?

Pengalaman berharga yang bisa saya petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dalam membuat atau mencari buku bertekstur, karena sekolah saya berada di pedesaan sehingga sangat susah ditemui toko buku bertekstur tetapi itu bukanlah sebuah permasalahan yang rumit. Karena serumit tidak harus ke toko buku offline, tetapi kita juga membelinya di toko buku online atau bisa membuatnya sendiri.

Baca Juga: Kunci Jawaban Modul 1 Topik 2 PPG 2024, Merancang Pembelajaran Berdiferensi

Contoh 2

1. Permasalahan apa yang pernah anda hadapi?

Permasalahan yang pernah saya hadapi adalah beberapa anak memiliki kemampuan asertif yang kurang sehingga menghambat komunikasi dan sosialisasinya. Kemampuan asertif sendiri adalah perilaku yang terbuka, jujur akan perasaannya, keinginannya dengan cara proporsional dan tetap menghargai hak orang lain.

Perilaku asertif yang tidak sesuai tentunya dapat menimbulkan masalah termasuk mudah merasa takut, ragu-ragu, sering merasa tertekan, dan merasa tidak nyaman saat berinteraksi dengan teman karena kesulitan dalam mengkomunikasikan emosi.

2. Bagaimana upaya Anda untuk menyelesaikannya?

Upaya yang saya lakukan dalam menyelesaikan masalah ini adalah menguraikan beberapa langkah dalam latihan asertif diantaranya yaitu dengan merumuskan strategi rasional, mengidentifikasi kondisi anak, membedakan perilaku asertif dan yang tidak, mengeksplorasi tujuan, berpartisipasi dalam permainan peran, menerima umpan balik, melaksanakan latihan praktek, mengulang latihan, memberikan tugas rumah dan tindak lanjut serta menyelesaikan proses latihan.

Selain itu dengan menerapkan penguatan positif seperti memperkenalkan kepada anak perilaku yang dianggap pantas dan tepat, dan perilaku yang sebaiknya dihindari. Bisa juga dilakukan dengan permainan roda emosi sebagai metode intervensi yang diberikan kepada siswa agar dapat meningkatkan kemampuan asertif anak.

3. Apa hasil dari Upaya Anda tersebut?

Hasil dari upaya tersebut adalah anak sudah bisa mengungkapkan dengan jelas apa yang diinginkan. Seperti minta tolong diambilkan baju, dan anak juga sudah bias mengatakan terimakasih. Anak juga sudah bisa membela dirinya ketika ada teman yang mengambil makanannya, seperti “itu punyaku, ijin dulu kalau mau minta”. Anak- anak mengalami kemajuan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman sekelasnya. Anak lebih percaya diri, dan mau bergabung dengan temannya, anak juga mulai berani menyampaikan pendapatkan ketia membuat proyek.

4. Pengalaman berharga yang bisa anda petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?

 

Pengalaman berharga yang bisa saya petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dalam menerapkan permainan roda emosi, dimana beberapa anak yang belum memiliki kemampuan asertif menjadi diam dan tiba-tiba menangis.

Namun setelah diberi afirmasi positif dan guru terus mendampingi dalam permainan roda emosi, bermain peran, mengajak anak berbicara dan bercerita agar anak bisa mengungkapkan dengan jujur apa yang dia rasa. Sehingga membantu anak agar dapat menyampaikan pendapatnya.

Contoh 3

1. Permasalahan apa yang pernah anda hadapi?

Permasalahan yang pernah saya hadapi adalah kemampuan kreativitas pada anak belum berkembang secara optimal.

Beberapa anak masih dibantu oleh guru kelasnya baik ketika menggunting dan menempel maupun melipat. Bermain seni melipat dapat mengembangkan kemampuan fisik motorik tertutama motorik halus.

2. Bagaimana upaya Anda untuk menyelesaikannya?

Upaya yang saya lakukan dalam menyelesaikan masalah ini adalah melakukan tes awal untuk melihat perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan permainan Mozaik kertas.

Kemudian saya menerapkan rancangan pembelajaran yang menarik yaitu kegiatan pembelajaran menggunakan permainan Papercraft.

Saat bermain Papercraft, anak membuat lipatan menjadi dua atau lebih lipatan kertas, sehingga setiap anak belajar mengenal berbagai bentuk ukuran yang tepat dan benar.

Papercraft dapat menstimulasi anak untuk berpikir kreatif dimana muncul ide-ide baru dan model baru dari hasil karya yang dibuatnya.

3. Apa hasil dari Upaya Anda tersebut?

Hasil dari upaya tersebut adalah siswa terlihat senang dan menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mengembangkan kemampuan kreativitasnya.

Melalui media Papercraft ini mampu menstimulasi kreativitas berpikir anak, karena pengalaman bermain anak yang seru dan imajinatif sehingga anak mampu melakukan bermain peran agar menghasilkan ide yang baru serta inovasi dalam proses bermain.

4. Pengalaman berharga yang bisa anda petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?

Pengalaman berharga yang bisa saya petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dalam membuat contoh media Papercraft kita sebagai guru harus meluangkan waktu lebih untuk menerapkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Namun itu bukanlah masalah yang berarti, saya menjadi tambah wawasan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut salah satunya yaitu dengan cara membuat media Papercraft ini.

Baca Juga: 5 Contoh Soal Studi Kasus PPG Daljab 2024, Paling Lengkap!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm