Sonora.ID - Penyakit zoonosis dan infeksius baru masih menjadi tantangan kesehatan di Indonesia.
Tantangan ini memerlukan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor dari berbagai disiplin ilmu.
Apalagi sebelumnya, pandemi COVID-19 telah menjadi pembelajaran untuk semua sektor, termasuk pendekatan One Health untuk mencegah terjadinya pandemi di masa mendatang.
Hal ini disampaikan Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof. Abdul Haris dalam sambutannya di acara Penutupan Proyek USAID OHW-NG di Gedung A, Senayan Jakarta, Rabu (16/10/2024)
Kemendikbudristek melalui Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) telah bekerja sama dengan Indonesia One Health University Network (INDOHUN) dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), melalui proyek One Health Workforce Next Generation (OHW-NG) dalam rangka menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi One Health pada 3 sektor utama (sektor kesehatan masyarakat, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan hidup termasuk satwa liar) untuk pelaksanaaan program pencegahan, deteksi dini dan respon terhadap zoonosis dan penyakit infeksius baru.
Baca Juga: Liam Payne, Anggota One Direction Meninggal Dunia Jatuh dari Balkon Hotel
Dirjen Dikti ristek Prof. Abdul Haris mengatakan selama 5 tahun pelaksanaan proyek, telah dihasilkan berbagai program yang melibatkan civitas akademika, pemerintah daerah, industri dan masyarakat.
Dampaknya cukup siginifikan, diantaranya peningkatan jumlah lulusan yang kompeten di bidang One Health; terbentuknya jaringan kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan pemangku kepentingan lainnya.
"Ada juga inovasi dan solusi-solusi baru dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang kompleks; dan kontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19, seperti pelatihan mahasiswa dalam tracing dan testing," ujar Dirjen Diktiristek Prof. Abdul Haris
Dirjen Diktiristek Prof. Abdul Haris menambahkan kegiatan proyek ini juga sudah diintegrasikan dengan program unggulan Ditjen Diktiristek.
Di antaranya, program dan aktivitas dosen dan mahasiswa dalam menangani kasus zoonosis dan masalah kesehatan di daerah sekitar melalui pendekatan One Health melalui One Health Student Club, pelatihan One Health di beberapa universitas, dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh One Health Collaborating Center (OHCC), bekerjasama dengan universitas dan pemerintah serta masyarakat di daerah.
"Saat ini terdapat 8 OHCC di Indonesia, yaitu Universitas Airlangga (Jawa Timur), Universitas Gadjah Mada (DI Yogyakarta), Universitas Udayana (Bali), Universitas Syiah Kuala (Aceh), Universitas Cenderawasih (Papua), IPB University (Jawa Barat), Universitas Hasanuddin (Sulawesi) dan Universitas Mulawarman (Kalimantan Timur) Program kerjasama melalui Kedaireka, yaitu One Health City di Universitas Airlangga dan Kampung One Health di Unviersitas Cenderawasih, serta Kegiatan MSIB/Magang Independen melalui One Health Young Leaders selama 2 batch," tambahnya
Lebih lanjut, Dirjen Diktiristek Prof. Abdul Haris menjelaskan Kemendikbudristek berharap agar INDOHUN bersama OHCC dapat menjadi think tank Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, khususnya sebagai pusat riset dan IPTEK terkait One Health yang akan menghasilkan evidence-based policy untuk pencegahan penyakit, promosi kesehatan, deteksi dini, kesiapsiagaan, dan pemulihan dari krisis kesehatan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, 16 Oktober 2024 di Jabodetabek
"Kami juga berharap INDOHUN dapat melanjutkan kemitraan dengan USAID, dunia industri dan berbagai stakeholders lainnya, dalam mengembangkan OHCC di seluruh wilayah di Indonesia. Kami juga akan memfasilitasi kolaborasi INDOHUN dengan Kelompok Kerja Nasional AHS dalam upaya percepatan pengembangan OHCC di berbagai wilayah di Indonesia," ungkapnya.
Ia memastikan Kemendikbudristek juga akan terus berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia Kebudayaan dalam menyusun berbagai kebijakan untuk mendukung implementasi One Health di Indonesia.
"Kami berharap agar Penutupan Proyek USAID OHW-NG dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat kepada semua pihak," pungkasnya.