Di mana pada 27 September 1945, terjadi perebutan kekuasaan Post Telepon dan Telegraf (PTT) dari tangan Jepang oleh para pegawai muda Indonesia, yang dikenal dengan Angkatan Muda Pos Telepon dan Telegraf (AMPTT), dan peristiwa tersebut saat ini dikenang sebagai dengan nama Hari Bhakti Postel.
"Gedung ini sangat bersejarah, namun jarang ada yang merekam sejarahnya. Oleh karena itu, kami berinisiatif, selain workshop, juga ada pameran foto ini untuk mengapresiasi sejarah yang terkandung di dalamnya,” ungkap Tata.
Pameran ini, lanjut Tata, merupakan pameran foto pertama yang memamerkan berbagai sudut Gedung Pos Indonesia sebagai saksi bisu peristiwa bersejarah tersebut.
Baca Juga: KPU Jabar Akan Gunakan Sirekap di Penghitungan Pilkada Serentak
Diketahui, pameran ini pertama kali dipamerkan di Bandung pada 27 September, kemudian di Jakarta dan dipamerkan di Pos Blok Jakarta.
Di akhir Tata menyebut, pameran "Jejak Bisu AMPTT" diharapkan dapat menjadi acara rutin yang bisa diselenggarakan di kota-kota lain seperti Surabaya dan Medan.
Bahkan, Tata mengungkapkan, PosIND akan menerbitkan buku yang berisikan dokumentasi-dokumentasi sejarah gedung-gedung tua Pos Indonesia yang masih berdiri hingga saat ini.