Sebelum insiden tersebut, Hartoyo mengaku telah menerima beberapa kali teror dari pihak yang diduga merupakan rival politiknya. Teror itu berisi ancaman untuk menghentikan gerakan mendukung paslon tersebut.
Kepala Polsek Banyudono, AKP Agus Satrio, mengonfirmasi bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Ia menjelaskan bahwa penganiayaan berlangsung di pertigaan jalan Dukuh Padas, Desa Cangkringan, dan bahwa pelaku terdiri dari dua orang tak dikenal.
“Masih lidik (penyelidikan),” ujarnya.
Sebelum penganiayaan, Hartoyo sempat menerima ancaman melalui pesan suara, yang juga disampaikan kepada kakaknya.
Dalam pesan tersebut, dia diancam agar tidak memasang stiker branding paslon 02 di sepeda motornya. Ancaman tersebut bahkan menjadi viral di media sosial TikTok. “Tidak boleh masang 02 di sepeda motor, terus diviralkan di medsos,” kata AKP Agus.
Hartoyo menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur meski menerima teror dan penganiayaan. Ia merasa ada upaya dari pihak tertentu untuk membungkam dukungan yang diberikan kepada paslon yang ia dukung. “Saya kan relawan. Pokoknya saya tidak boleh gerak,” tegasnya.
Penulis: Fransiska Dinda
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News