Relawan Pilkada Boyolali Dianiaya, Sempat Terima Ancaman Teror

23 Oktober 2024 14:15 WIB
Hartoyo, warga Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, dianiaya saat dalam perjalanan menuju lokasi tempatnya bekerja
Hartoyo, warga Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, dianiaya saat dalam perjalanan menuju lokasi tempatnya bekerja ( TribunSolo.com)

Boyolali, Sonora.ID - Suhu politik di Boyolali semakin memanas setelah seorang tukang cuci motor berusia 40 tahun, Hartoyo, menjadi korban penganiayaan oleh dua orang tak dikenal pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Hartoyo, warga Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, dianiaya saat dalam perjalanan menuju lokasi tempatnya bekerja.

Sebelumnya, ia telah menerima ancaman teror yang diduga terkait dengan dukungannya terhadap pasangan calon (paslon) nomor 02 dalam Pilkada Boyolali.

Peristiwa penganiayaan ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Hartoyo mengendarai sepeda motor ketika tiba-tiba dibuntuti oleh dua orang yang juga menggunakan sepeda motor.

Kedua pelaku kemudian menghentikan sepeda motor Hartoyo dengan menyalip dan menikung di depannya.

Tanpa peringatan, mereka langsung memukulnya, menyebabkan korban mengalami luka di bagian wajah.

Baca Juga: Kuota Terbatas 818, Ribuan Mahasiswa Wonogiri Perebutkan Beasiswa

Setelah mengalami penganiayaan, Hartoyo segera melaporkan kejadian tersebut ke Polres Boyolali.

Dalam keterangannya, ia mengungkapkan, “Saya itu mau bekerja. Terus ada dua orang yang pakai cadar. Terus saya dihajar.”

Ia juga mengindikasikan bahwa penganiayaan ini mungkin berkaitan dengan aktivitas politiknya sebagai relawan pemenangan paslon yang didukungnya.

Sebelum insiden tersebut, Hartoyo mengaku telah menerima beberapa kali teror dari pihak yang diduga merupakan rival politiknya. Teror itu berisi ancaman untuk menghentikan gerakan mendukung paslon tersebut.

Kepala Polsek Banyudono, AKP Agus Satrio, mengonfirmasi bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Ia menjelaskan bahwa penganiayaan berlangsung di pertigaan jalan Dukuh Padas, Desa Cangkringan, dan bahwa pelaku terdiri dari dua orang tak dikenal.

“Masih lidik (penyelidikan),” ujarnya.

Sebelum penganiayaan, Hartoyo sempat menerima ancaman melalui pesan suara, yang juga disampaikan kepada kakaknya.

Dalam pesan tersebut, dia diancam agar tidak memasang stiker branding paslon 02 di sepeda motornya. Ancaman tersebut bahkan menjadi viral di media sosial TikTok. “Tidak boleh masang 02 di sepeda motor, terus diviralkan di medsos,” kata AKP Agus.

Hartoyo menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur meski menerima teror dan penganiayaan. Ia merasa ada upaya dari pihak tertentu untuk membungkam dukungan yang diberikan kepada paslon yang ia dukung. “Saya kan relawan. Pokoknya saya tidak boleh gerak,” tegasnya.

Penulis: Fransiska Dinda

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm