Sragen, Sonora.ID – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, memberikan penjelasan terkait acara yang melibatkan para kepala desa (kades) di wilayahnya.
Kegiatan tersebut sebelumnya menuai kritik dari kubu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sragen nomor urut 2, Sigit Pamungkas-Suroto, yang menuding acara itu bermuatan politis menjelang Pilkada Sragen.
Yuni mengungkapkan bahwa acara yang diselenggarakan pada Selasa (22/10/20240) di Taman nDayu Park tersebut sebenarnya merupakan syukuran ulang tahun ayahnya, Untung Wiyono.
"Kebetulan ulang tahunnya waktu dekat ini, tidak hanya kades, tetangga juga kita undang, karena tempat tidak bisa jadi satu," jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa acara ini berlangsung ketika dirinya sedang mengambil cuti dari jabatan sebagai Bupati Sragen.
Dalam penjelasannya, Yuni juga menekankan bahwa undangan tersebut bukan hanya untuk kepala desa, melainkan juga warga sekitar.
Tamu-tamu, termasuk para kepala desa, dibagi menjadi empat kloter sesuai dengan kawedanan masing-masing.
Ia menegaskan bahwa acara tersebut sama sekali tidak bermuatan politis dan hanyalah sebuah acara syukuran keluarga.
Namun, kubu Sigit Pamungkas-Suroto berpendapat sebaliknya melihat bahwa para kepala desa diminta datang tanpa mengenakan atribut resmi mereka dan tidak menggunakan kendaraan dinas.
Ketua Divisi Kampanye Kreatif Tim Pemenangan Sigit-Suroto, Eko Wijiyono, menilai bahwa pengumpulan kepala desa di tengah momen Pilkada seperti ini berpotensi menimbulkan kesan politis yang kuat.
Ia juga mengungkapkan bahwa ada keluhan dari beberapa kepala desa yang merasa ditekan untuk mendukung pasangan calon nomor urut 1, Untung Wibowo Sukawati-Suwardi, dalam Pilkada Sragen.
Baca Juga: Relawan Pilkada Boyolali Dianiaya, Sempat Terima Ancaman Teror
“Bu Yuni yang mengundang kades-kades, banyak keluhan dari kades, yang mereka diminta all out mendukung 01,” katanya kepada media.
Menurut Eko, tindakan ini sangat disayangkan karena dianggap membenturkan kepala desa dengan masyarakat setempat, yang dapat memicu konflik baru di wilayah tersebut.
Ia juga mengkritik beberapa camat yang turut hadir dalam acara tersebut dan terlihat memberikan dukungan kepada Paslon nomor 1.
Menanggapi situasi tersebut, Tim Sigit-Suroto berencana untuk segera melaporkan acara ini kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen.
Eko dan timnya berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan tersebut secepat mungkin.
"Kita akan lapor Bawaslu dalam waktu secepatnya, termasuk sikap camat juga, camat berpose 01, kita segera kumpulkan bukti secara valid," tegasnya.
Acara syukuran ini menjadi sorotan karena berlangsung di tengah masa Pilkada, di mana peran kepala desa diharapkan netral.
Sementara Bupati Yuni menegaskan acara tersebut tidak memiliki agenda politik, tudingan dari pihak lawan politiknya menunjukkan kekhawatiran bahwa kegiatan semacam ini dapat mempengaruhi arah dukungan politik di kalangan kepala desa.
Penulis: Nasywa Nur Fauziah
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News