Sonora.ID - Tokoh Pertempuran Lima Hari di Semarang termasuk dalam rangkaian sejarah Kemerdekaan Indonesia.
Pertempuran Lima Hari di Semarang sendiri terjadi antara warga Semarang dengan tentara Jepang.
Peristiwa ini berawal ketika Jepang enggan melakukan pelucutan senjata di Semarang setelah Jepang menyerah pada Sekutu 15 Agustus 1945 dalam Perang Dunia II dan disusul dengan Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia membuat para pemuda di Semarang bersemangat mengambil alih pos-pos tantara Jepang.
Keadaan tersebut diikuti oleh Badan Keamanan Rakyat yang mulai melakukan pelucutan senjata di sejumlah wilayah Jawa Tengah. Namun, pelucutan senjata di Semarang berlangsung ricuh.
Berikut ini tokoh Pertempuran Lima Hari di Semarang dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Pertempuran Lima Hari di Semarang: Latar Belakang, Kronologi, dan Tokoh
1. Dr Kariadi, Kepala Laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat (RS Purasara)
Kariadi diberi tanggung jawab sebagai Kepala Laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat di Semarang pada 1 Juli 1942.
Ketika peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang berlangsung, ia diminta pimpinan rumah sakit mengecek tandon air Reservoir Siranda.
Jepang dikabarkan menebarkan racun di tandon air tersebut. Namun, di tengah perjalanan menuju Reservoir Siranda, pria kelahiran Malang 15 September 1905 itu ditembak mati tantara Jepang.
2. Drg Soenarti
Drg Soenarti merupakan istri dari dr Kariadi yang sempat mencegah suaminya pergi memeriksa sumber air, Reservoir Siranda.
3. Mr Wongsonegoro, Gubernur Jawa Tengah
Sejumlah wilayah di Jawah Tengah, termasuk Semarang, terjadi pelucutan senjata Jepang usai Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Di Semarang, pelucutan senjata diwarnai dengan kekerasan. Wongsonegoro menjamin, senjata tidak digunakan untuk melawan Jepang, tetapi upaya tersebut tidak berhasil.
Wongsonegoro menjadi salah satu yang ditangkap Jepang dalam peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang.
4. Mayor Kido
Kidobutai adalah prajurit yang ditarik mundur dari area pertempuran Asia Pasifik.
5. Kasman Singodimedjo
Pertempuran Lima Hari di Semarang berakhir setelah Kasman Singodimedjo dan Mr Sartono sebagai perwakilan Indonesia berunding dengan Komandan Tentara Jepang.
6. Dr Sukaryo dan Sudanco Mirza Sidharta
Dr Sukaryo dan Sudanco Mirza Sidharta merupakan dua tokoh Indonesia yang ditangkap Jepang.
7. Jenderal Nakamura
Perwira tinggi yang ditangkap oleh Tentara Kemanan Rakyat (TKR) di Magelang.
Demikian tokoh Pertempuran Lima Hari di Semarang yang dapat menjadi referensi.