Penulis : Akhmad Ibra Syahrial Maula
Kabupaten Malang, Sonora.ID – SMA Negeri 1 Turen kembali mencetak prestasi di tingkat nasional melalui keikutsertaannya dalam Giat UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) Adaptif Merdeka.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Turen, Eny Retno Diwati, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan strategis dalam meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia para siswa, yang berdampak positif pada perkembangan keterampilan berpikir kritis dan prestasi akademik.
Giat UKBI Adaptif Merdeka merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan diadakan bersamaan dengan peringatan Bulan Bahasa setiap bulan Oktober.
Program ini dirancang untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan.
Baca Juga: Lantik 1.188 Pengawas TPS, Bawaslu Kota Malang Imbau Tidak Ada Laporan Nihil
Sejak tahun 2021, Giat UKBI telah menjadi program unggulan yang diwajibkan bagi seluruh siswa SMA Negeri 1 Turen.
"Setiap siswa dari kelas 10 hingga kelas 12 diwajibkan mengikuti UKBI setiap tahun, sehingga mereka lulus dengan tiga sertifikat sebagai bukti kemahiran berbahasa Indonesia mereka," ujar Eny. Keikutsertaan dalam program ini tidak dipungut biaya bagi pelajar, sedangkan untuk guru dikenakan biaya Rp300.000.
Penerapan program ini di SMA Negeri 1 Turen menghadapi beberapa tantangan, seperti perlunya akses internet yang stabil dan penggunaan perangkat berbasis Android.
"Terkadang siswa lupa kata sandi email mereka, dan ketidakstabilan jaringan internet menjadi kendala lain," ungkap Eny. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak sekolah telah menyiapkan laboratorium dengan dukungan jaringan Wi-Fi dan perangkat untuk siswa yang tidak memiliki perangkat Android.
Eny menekankan bahwa di era digital ini, kemahiran berbahasa Indonesia sangat penting untuk membantu siswa memahami dan memfilter informasi yang mereka terima. Dengan mengikuti UKBI, siswa dilatih untuk membaca dan mendengarkan dengan teliti serta memahami kaidah bahasa yang benar.
"Hal ini sangat membantu para guru dalam proses pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung," tambahnya.
Sejak pelaksanaan UKBI menjadi program unggulan, prestasi akademik dan non-akademik siswa SMA Negeri 1 Turen meningkat secara signifikan. Program ini juga mendukung pelaksanaan proyek literasi dan numerasi, yang mengasah keterampilan berpikir kritis siswa.
"Kemahiran berbahasa menjadi modal dasar bagi siswa dalam menyusun karya ilmiah dan penelitian berbasis riset di akhir tahun ajaran," ujar Eny.
Sebagai penutup, Eny selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Turen mendorong sekolah-sekolah lain untuk mengambil peluang ini.
"Dengan adanya fasilitas gratis dari pemerintah, saya mengajak semua kepala sekolah untuk membentuk tim kecil yang dipimpin oleh guru Bahasa Indonesia guna melaksanakan program ini. Dampaknya sangat signifikan terhadap perolehan prestasi siswa, dan ada hadiah berupa uang pembinaan bagi sekolah yang berhasil," ujarnya.
SMA Negeri 1 Turen berharap dapat terus berpartisipasi dalam program UKBI dan mempertahankan prestasinya di tingkat nasional. Program ini membuktikan bahwa kemahiran berbahasa tidak hanya penting untuk komunikasi, tetapi juga untuk kesuksesan akademik dan kemampuan berpikir kritis siswa di era modern.