10 Puisi Hari Pahlawan 2024 yang Singkat dan Penuh Motivasi

6 November 2024 11:37 WIB
Ilustrasi puisi Hari Pahlawan.
Ilustrasi puisi Hari Pahlawan. ( Freepik)

Sonora.ID - Puisi Hari Pahlawan menjadi salah satu bentuk peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2024.

Puisi Hari Pahlawan menjadi salah satu cara untuk mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan melawan penjajah demi kemerdekaan Indonesia. 

Pembacaan puisi Hari Pahlawan juga dapat menumbuhkan rasa cinta pada Tanah Air dan mengingatkan generasi muda tentang nilai-nilai keberanian dan patriotisme.

Berikut ini 10 puisi Hari Pahlawan singkat dan menyentuh hati dikutip dari berbagai sumber sebagai referensi.

Baca Juga: 35 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 2024 yang Kobarkan Semangat Juang

1. Sepotong Sunyi di Taman Makam Pahlawan

(Karya: Siti Isnatun M. dalam buku Kumpulan Puisi Pahlawan)

Di sebuah makam
Jauh dari kehidupan
Yang tersimpan hanyalah kenangan
Akan keabadian yang temaram

Sepotong sunyi menepi
Di antara nisan-nisan berjejer rapi
Seolah jadi teman yang peduli
Menyanyikan sepi tanpa henti

Berkalang tanah engkau para kebanggaan
Tenggelam bersama keteladanan
Betapa tamanmu kini sunyi dan sepi
Seakan duniamu tlah ikut mati

Taman makammu makin tak terjamah
Perjuanganmu makin terlupa sejarah
Sungguh ironis dan menggugah
Semua terjadi saat jasamu terasa indah

Nisanmu yang dulu megah
Kini tampak mulai layu dan jengah
Bagai bunga kamboja berguguran ke tanah
Tak terusik oleh deretan kisah

Sepotong sunyi terus menggelanyuti
Taman makammu wahai pahlawan negeri
Hati berbisik dengan sepi
Akankah kami bisa berbagi
Meski hanya kisah yang tak selesai
Dari perjalananmu yang telah usai

2. Sosokmu Tak Dilupakan

(Karya: Akbal Marfianda dalam buku Seuntai Ungkapan Hati: Kumpulan Puisi)

Padamu pahlawan bangsa
Yang dikenal di seluruh dunia
Yang mampu menciptakan teknologi canggih
Yang mampu mensejahterakan rakyat walau hanya sekejap
Tapi jasamu tak pernah dilupakan
Kami rindu pahlawan bangsa seperti mu
Pahlawan yang rendah hati dan tidak sombong
Pahlawan yang pantang menyerah
Pahlawan yang mengerti masyarakat
Pahlawan yang setia
Semoga engkau tenang di sana
Doa kami selalu menyertaimu

3. Teruskan Perjuangan Pahlawan

(Karya: Akbal Marfianda dalam buku Seuntai Ungkapan Hati: Kumpulan Puisi)

Sosok pahlawan sudah berkurang
Yang rela bertumpah darah
Yang rela berluka-luka pada dirinya
Bahkan rela nyawanya melayang

Tulang-tulangnya berserakan
Semua itu tidak bisa dibayar dengan apa-apa
Tetapi
Pemuda sekarang harus terus berkobar kan semangat
Demi melanjutkan perjuangan pahlawan yang telah tiada
Kita harus lakukan apa yang para pahlawan telah lakukan
Berkorban demi apa pun demi kemaslahatan bangsa
Demi terwujudnya negara yang aman damai dan tentram
Terima kasih para pahlawan
Kamilah para pemuda yang akan meneruskan perjuanganmu
Semoga engkau tenang di sisi Allah SWT

Baca Juga: 4 Contoh Pidato Hari Pahlawan 10 November 2024 yang Penuh Motivasi

4. Darahmu Darahku

Deraian ombak merah melintas dalam kepala
Kuingat cerita guru sejarah mendeskripsikan lukamu

Sebuah ikat kepala Merah-Putih bertengger di kepala
Ternoda keberanian merah membara
Mati terinjak kerumunan pejuang lainnya
Berlari tanpa takut hingga tubuh yang tersisa

Darahmu adalah darahku, wahai pahlawanku
Kuingat kisah tentang penembakan-penembakan itu
Dari udara melesat sesuatu yang tak terduga
Kau pasang badan layaknya cangkang kura-kura
Kau pegang yang belum meledak, sampai berurai air mata

Hidupmu tak sia-sia
Darahmu adalah darahku juga
Ku tanam jelas di kepala pengorbanan yang tak terkira

Nyawamu hilang tubuh melayang
Ledakan hilang jiwamu terbang
Darahmu mengalir darahku terisi
Jangan bilang kau mati, kau masih ada di sini
Di dalam nadi kami

5. Perjuangan Para Pahlawan untuk Indonesia

(Karya: Suyono dalam buku Kumpulan Puisi Semangat Kemerdekaan Masa Kini)

Untukmu pahlawanku
Tanpamu kami tak mampu seperti sekarang
Keberanianmu menerjang penjajah
Dalam darahmu mengalir semangat juang
Keberanian menjadi kekuatan untuk menerobos Gerbang penjajah
Genangan darah sebagai bukti kesetiaanmu
Tulang-tulang yang remuk terhampar bak mutiara
Sebagai tanda kesucianmu
Karena jasa dalam darahmu Indonesia mampu merdeka
Kucuran deras keringat membasahi seluruh tubuh
Kadang, jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Mengenang semua penderitaan dan perjuanganmu
Semua demi Indonesia, kau taruhkan nyawamu
Pahlawan kau genggam bambu runcing di tanganmu
Luka di tubuh, kau anggap hanya biasa
Di tengah teriknya sang matahari kau berperang demi negeri ini
Namun, di balik peperangan jasa dan semangatmu selalu ada

6. Segalanya Merdeka

(Karya: Siti Nurhasanah dalam buku Puisi Kemerdekaan: Antologi Puisi)

Jiwa kita
Ada dalam bendera tauhid itu
Jiwa kita
Ada dalam merah putih itu
Jiwa mujahid itu
Ada dalam jiwa kita
Jiwa para pahlawan
Ada dalam jiwa kita
Jiwa kita akan melukis terpaan keikhlasan
Jiwa-jiwa kita pasti mengejar ridho-Nya
Dalam juang yang tajam menghujam

7. Jejak-Jejak Pejuang

Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Semerbak harum dalam deretan syair pujangga
Bercerita indah akan kisah perjuangan
Sang pahlawan dalam membela bangsa

Meregang nyawa di medan peperangan
Raga berlubang tertembus peluru tajam
Meski tersungkur tergeletak di tanah
Kau tetap hidup dalam sanubari anak bangsa

Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Menapak jelas menembus zaman
Kini kau pun mampu menyaksikan dari surga
Bangsamu bersatu padu dalam semangat membela

8. Pengorbanan Seorang Pahlawan

Wahai pahlawanku
Kan ku kenang selalu jasamu
Seluruh maka terbuka akan perjuanganmu
Kau bela kemerdekaan

Kau rela korbankan jiwa raga
Demi nusa dan bangsa
Jasamu kan abadi
Bersemayam di hati penerusmu
Berkat pengorbananmu

Rakyat dan bangsa kini semakin maju
Kokoh kuat bersatu
Melanjutkan cita-cita sucimu
Terima kasih pahlawan

Kau telah berkorban untuk Negaraku
Terima kasih pahlawan

9. Sang Pejuang
(Karya: Shavna Agitsni)

Dengan tegap kau beranikan diri
Melangkah tuk mempertaruhkan diri
Bahkan kau siap mati
Demi kemerdekaan ibu pertiwi
Geram
Sepertinya itu yang kau rasakan
Negeri ini telah lama tertikam
Dan kini kau akan menikam
Tak tahan untuk bungkam
Telah banyak darah yang mengalir
Seolah bagaikan sihir
Telah banyak goresan luka yang telah mereka ukir
Walau sudah tiada
Tapi namamu akan tetap ada
Walau kau sudah tidak ada di dunia
Jiwamu masih dalam sejarah bangsa

10. Gugur Pejuang

(Karya: Ayla Andhura Hamba Al-Ghafur)

Indonesia tanah airku
Yang sedang kupijak di atasnya
Semuanya tanpa mengetahui cara meraihnya
Yang tanpa mengetahui cara meraihnya

Wahai pahlawanku
Pejuang NKRI tanah airku
Kau relakan tubuhmu tertusuk demi

Ku menangis tersedu-sedu
Tetesan air mengalir di seluruh wajahku
Tapi aku hanya dapat berpikir bagaimana
Tetesan darah mengalir di seluruh tubuhmu

Kini telah gugur engkau wahai pejuangku
Aku hanya dapat mengirim doa kepadamu
Semoga cahaya selalu menerangi dan rakyat NKRI

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm