Demo Massa Geruduk Balai Kota Solo, Tuntut Jokowi-Gibran Ditangkap

7 November 2024 13:15 WIB
Perwakilan peserta aksi menyampaikan orasi di depan Balai Kota Solo, Rabu (6/11/2024).
Perwakilan peserta aksi menyampaikan orasi di depan Balai Kota Solo, Rabu (6/11/2024). ( Tribunjateng.com)

Solo, Sonora.ID – Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Solo pada Rabu (6/11/2024).

Mereka menyuarakan tuntutan agar aparat hukum menangkap mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurut mereka, kepemimpinan Jokowi selama satu dekade dinilai tidak memberikan keuntungan bagi bangsa.

Dalam orasinya, massa mengungkapkan kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi. Usman Amirudin, selaku penanggung jawab aksi, menyatakan bahwa mereka merasa dirugikan selama kepemimpinan Jokowi.

“Kami menuntut Jokowi ditangkap, diadili bersama keluarga dan kroninya,” ujar Usman. Meski begitu, ia tidak merinci pelanggaran hukum apa yang dilakukan Jokowi dan Gibran.

Baca Juga: Tingkat Kepuasan Tinggi, Banyak Calon Kepala Daerah Sambangi Jokowi

Usman menjelaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk menegakkan amanat UUD 1945, yang menurutnya, memberi hak dan kewajiban kepada rakyat untuk membela negara.

"Satu yang menggugah gerakan semacam ini karena melihat kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun ternyata tidak menguntungkan kehidupan bangsa dan negara," ungkapnya.

Ia berharap kepemimpinan mendatang tidak mengikuti langkah Jokowi, terutama terkait kebijakan investasi asing yang menurutnya dapat mengancam kedaulatan bangsa. Dalam kesempatan itu, Usman juga menyoroti kebijakan Jokowi yang membuka peluang bagi investor asing.

“Pak Jokowi membuka peluang investasi bagi asing dan aseng untuk menguasai wilayah. Hal seperti ini tidak boleh dibiarkan. Kalau ini dibiarkan dan tidak ada tindakan hukum kepada Jokowi, presiden yang akan datang juga mengikuti,” tegas Usman.

Ia mengungkapkan kekhawatiran masyarakat akan kemungkinan munculnya pemimpin dengan agenda serupa di masa depan. Aliansi ini juga menyatakan akan terus mengusut kasus-kasus yang bisa menjerat Jokowi dan Gibran. Usman mengungkapkan bahwa aksi ini bukanlah yang terakhir.

“Gerakan ini tidak hanya sekali ini. Nanti akan ada gerakan-gerakan lain. Kami mempersiapkan gerakan berikutnya mengungkap kasus-kasusnya Jokowi di Solo,” paparnya.

Baca Juga: Tindak Tegas, Polresta Solo Larang Kereta Kelinci di Jalan Raya

Menurutnya, penegakan hukum harus dilakukan secara adil dan transparan, terutama untuk kasus-kasus korupsi yang diduga melibatkan kedua tokoh tersebut.

“Kasus yang menyangkut masalah korupsi itu akan kami tuntut. Kami ajukan ke penegak hukum untuk diproses dan diadili,” tambah Usman.

Aksi ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dari Solo dan sekitarnya. Usman menyatakan bahwa mereka berasal dari berbagai wilayah, termasuk Sukoharjo, Karanganyar, dan Klaten.

“Kami mengajak semua elemen masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap nasib bangsa dan negara. Alhamdulillah banyak sekali dari Sukoharjo, Karanganyar, Klaten. Ini baru sebagian kecil,” tuturnya.

Kelompok unjuk rasa ini juga menyatakan bahwa aksi serupa akan digelar kembali di waktu mendatang.


Penulis: Nasywa Nur Fauziah

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm