“Program ini bertujuan untuk memperkuat peran perpustakaan desa dan kelurahan sebagai pusat informasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis inklusi sosial,” ungkapnya.
Di tahun ini, lanjutnya Perpusnas memberikan dukungan kepada 600 perpustakaan desa dan kelurahan dengan bantuan fisik berupa peralatan dan sumber daya literasi. Selain itu, Perpusnas juga menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan teknis untuk para pengelola perpustakaan di lapangan.
“Pelatihan dan bimbingan teknis ini untuk menguatkan kapasitas pengelola perpustakaan agar dapat mengelola layanan perpustakaan lebih profesional, inovatif dan berkelanjutan,” katanya.
Dia berharap melalui Pertemuan Pembelajaran Sebaya Nasional dapat menginspirasi para pengelola perpustakaan menciptakan inovasi dalam pengelolaan layanan perpustakaan yang lebih inklusif, adaptif dan berdaya saing.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Perpusnas juga mengadakan lomba Pra Acara untuk memotivasi peserta dalam mengembangkan kreativitas dalam pengelolaan perpustakaan. Pada sesi puncak, peserta terpilih mengikuti kelas besar, lapak produk literasi di peprustakaan serta sesi belajar kolaboratif bersama narasumber ahli.