Penelitian dalam International Journal of Mental Health and Addiction (2019) mengatakan, menatap layar terlalu lama mampu menyebabkan penipisan pada korteks serebral.
Korteks serebral merupakan lapisan terluar otak yang berfungsi dalam memproses memori dan fungsi kognitif seperti pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
2. Begadang
Merujuk Sleep Foundation, kualitas tidur yang buruk dalam jangka panjang dapat menyebabkan risiko lebih tinggi terkena penurunan kognitif dan demensia.
Selain itu, juga memicu Alzheimer. Sebanyak 15 persen kasus Alzheimer dipicu oleh kualitas tidur yang buruk.
Tidur membantu otak dalam membersihkan protein beta-amiloid.
Pada penyakit Alzheimer, beta-amiloid terbentuk dalam kelompok yang disebut plak yang mampu memperburuk fungsi kognitif.
Jumlah beta-amiloid dalam otak akan meningkat seiring kurangnya waktu tidur seseorang.
3. Duduk Terlalu Lama
Menurut penelitian yang dipublikasikan JAMA, tidak aktif secara fisik selama 10 jam atau lebih per hari dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena demensia.
Risiko tersebut akan semakin tinggi seiring semakin lamanya orang melakukan aktivitas yang berulang.
Lebih lanjut, orang yang melakukan rutinitas berulang seperti duduk selama 12 jam per hari mampu meningkatkan risiko terkena demensia 50 persen.
Bahkan bisa meningkat tiga kali lipat pada orang yang duduk dengan durasi 15 jam sehari.
Baca Juga: Membaca Merangsang Perkembangan Otak Kognitif