Boyolali, Sonora.ID - Suminto (52), warga Dukuh Karangjati, Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, mengalami kejadian mencekam saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Senin (11/11/2024).
Rumahnya tertimpa material longsor dari talut pekarangan rumah tetangganya yang baru dibangun sekitar tiga bulan lalu.
Meski dalam kondisi panik, Suminto berhasil melarikan diri dan menyelamatkan nyawanya.
Kejadian bermula saat Suminto baru saja pulang mencari rumput untuk pakan ternak dan tengah beristirahat di ruang tamu rumahnya.
Saat itu, hujan turun deras disertai angin kencang. Tiba-tiba, talut setinggi 3,5 meter yang membentang sepanjang 20 meter dari arah timur ke barat roboh dan langsung menimpa bagian belakang rumah Suminto.
Material longsoran berupa batu dan tanah pun menerjang rumahnya, mengguncang struktur bangunan hingga nyaris roboh.
Suminto menyadari situasi genting dan langsung bergegas menuju pintu untuk menyelamatkan diri. Namun, ketika ia hendak membuka kunci pintu, longsoran susulan kembali terjadi dan menyebabkan seluruh rumahnya berguncang hebat.
Dalam hitungan detik, pintu rumahnya terbuka, memberikan kesempatan bagi Suminto untuk segera keluar dan mencari perlindungan di halaman rumah tetangganya.
Setelah hujan reda, Suminto kembali ke rumahnya untuk mengecek kerusakan yang terjadi.
Beberapa perabot rumah tangga seperti televisi, mesin cuci, dan kasur tertimpa material longsoran. Ruang tengah, kamar tidur, hingga dapur mengalami kerusakan parah. Padahal, Suminto memiliki firasat buruk terkait kondisi talut tersebut.
Selama beberapa hari terakhir, ia merasa was-was akan kekokohan bangunan talut itu, terutama saat hujan deras melanda.
Seakan mengikuti nalurinya, Suminto sebelumnya telah memindahkan kasur tempat tidur dari posisi awal yang dekat dengan dinding belakang rumah ke bagian depan.
Ia mengaku firasatnya semakin kuat setelah melihat keretakan di ujung talut, sehingga ia juga menutup akses jalan di bawah talut untuk menghindari korban jiwa.
"Karena ujung talut sudah retak. Siang tadi saya tahu ini sudah berbahaya. Sebelum hujan, saya tutup jalan ini," jelasnya.
Janadi, seorang relawan desa setempat, mengungkapkan bahwa talut yang roboh tersebut memang baru dibangun beberapa bulan lalu.
“Talut ini menimpa rumah Pak Suminto, hingga tembok belakang roboh dan sekitar tiga perempat bangunan rusak,” katanya.
Janadi menambahkan, pihak desa masih melakukan identifikasi terhadap kerugian material yang dialami Suminto akibat bencana ini.
Peristiwa longsornya talut ini menjadi pelajaran berharga bagi warga sekitar akan pentingnya memerhatikan keamanan bangunan, terutama pada area berisiko longsor saat musim hujan.
Suminto kini masih merasa trauma, namun ia bersyukur berhasil menyelamatkan diri tanpa terluka dari insiden yang mengancam keselamatannya tersebut.
Penulis: Fransiska Dinda
Baca Juga: Pembatasan Pasokan Picu Kerugian, Peternak Susu Boyolali Menjerit