Sragen, Sonora.ID – Nasib tragis menimpa seorang pria bernama Ngatijan (37) dan anaknya, Syahrul Romadhon (14), warga Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
Mereka ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Waduk Kedung Ombo pada Selasa, (12/11/2024).
Peristiwa ini dikonfirmasi oleh Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, melalui Kapolsek Sumberlawang, AKP Sudarmaji.
Sudarmaji menjelaskan bahwa peristiwa ini diketahui saat saudara korban datang untuk memberi makan ikan di waduk.
Sebelum menuju lokasi, saudara korban tersebut terlebih dahulu mengunjungi rumah Ngatijan.
"Saat itu, istri korban bilang bahwa kedua korban pergi menjaring ikan sejak pukul 19.30 WIB, dan hingga saat ini hari Selasa siang, kedua korban belum pulang," ujar AKP Sudarmaji.
Sekitar pukul 14.30 WIB, saudara korban tiba di Waduk Kedung Ombo dan menemukan perahu yang biasa digunakan korban mengapung di tengah waduk tanpa ada yang menjaganya.
Selain itu, ia juga melihat sebuah tas milik korban yang telah hanyut beberapa meter dari perahu.
Melihat kondisi tersebut, saudara korban merasa curiga dan segera berupaya mencari keberadaan Ngatijan dan Syahrul.
Khawatir terjadi sesuatu yang buruk, saudara korban meminta bantuan warga sekitar yang kebetulan berada di lokasi untuk ikut melakukan pencarian.
Tidak lama kemudian, warga menemukan jaring ikan milik Ngatijan. Ketika jaring tersebut ditarik, mereka menemukan jasad Ngatijan dalam posisi kaki kanannya terjerat jaring.
"Sedangkan sang anak meninggal terapung di atas jaring ikan tersebut," ungkap AKP Sudarmaji.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan AKP Sudarmaji, kedalaman air di lokasi kejadian diperkirakan mencapai sekitar tiga meter.
Tim gabungan yang terdiri dari warga dan anggota Polsek Sumberlawang segera berupaya mengevakuasi kedua korban dari waduk.
Lebih lanjut, AKP Sudarmaji menjelaskan bahwa peristiwa ini murni disebabkan oleh kecelakaan.
"Korban meninggal dunia akibat tenggelam, dikarenakan kaki kanan terjerat jaring ikan, selanjutnya dugaan untuk Syahrul berusaha menolong Ngatijan," katanya.
"Namun, dikarenakan Syahrul tidak bisa berenang, maka ikut tenggelam dan meninggal dunia, saat ini korban sudah dimakamkan," tuturnya.
Proses evakuasi berlangsung sesaat setelah keduanya ditemukan tenggelam. Jenazah Ngatijan dan Syahrul kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Ngargotirto untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kejadian ini sontak mengundang duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat, terutama warga Desa Ngargotirto yang mengenal baik kedua korban.
Penulis: Nasywa Nur Fauziah
Baca Juga: Bawaslu Tunda Laporan Netralitas ASN, Camat Sragen Klarifikasi Sikap