Sonora.ID - Setelah menyelenggarakan acara utama Kompas 100 CEO Forum Powered by PLN 2024 pada 11 Oktober 2024 lalu, Harian Kompas menghadirkan CEO Connect sebagai kegiatan lanjutan pada Rabu (13/11) di The Langham, Jakarta.
Acara ini mengajak para pemangku kepentingan, pelaku industri, dan regulator kembali memperdalam diskusi seputar strategi, tantangan, serta solusi menuju pertumbuhan ekonomi dan visi Indonesia Emas.
Diskusi digelar dalam dua sesi. Sesi pertama diisi oleh Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PT PLN (Persero) Ririn Rachmawardini, Partner East Ventures Melisa Irene, Partner Skystar Capital Edward Gunawan, dan Ekonom Senior Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Dradjad Wibowo.
Secara garis besar, para pembicara dalam sesi pertama menguraikan berbagai strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Mereka menekankan bahwa optimalisasi energi terbarukan dan transformasi digital bukan sekadar pilihan, tetapi kebutuhan mendesak untuk menghadapi perubahan ekonomi global.
Dalam kesempatan ini, Ririn memaparkan langkah-langkah strategis yang telah dan akan diambil oleh PLN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hingga 8 persen.
Salah satunya adalah mempercepat pengembangan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan untuk mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional.
Jaringan distribusi dan transmisi juga diperkuat agar pasokan listrik dapat menjangkau lebih banyak wilayah, termasuk daerah terpencil.
“Langkah ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan energi saat ini, tetapi juga memastikan bahwa seluruh wilayah Indonesia dapat menikmati pasokan listrik yang andal dan ramah lingkungan,” jelas Ririn. “Dengan infrastruktur energi terbarukan yang kuat, kami yakin dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di seluruh pelosok negeri,” tambahnya.
Melisa turut memberikan pandangannya mengenai peran investasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital di Indonesia.
Menurutnya, investasi di sektor digital dan teknologi dapat menjadi pendorong utama untuk menciptakan ekosistem yang inovatif dan kompetitif secara global.
“Kami melihat potensi besar dalam perkembangan teknologi di Indonesia, terutama pada sektor-sektor yang dapat mengakselerasi transformasi digital dan memperluas akses ke layanan berbasis teknologi bagi masyarakat,” ujar Melisa. Ia optimis bahwa sektor digital dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomit 8 persen dan membuka lebih banyak lapangan kerja di bidang teknologi di Indonesia.
Peran penting investasi dalam mendukung ekosistem start up dan inovasi pun diangkat dalam diskusi ini.
Menurut Edward, start up teknologi dapat memainkan peran signifikan dalam menciptakan solusi-solusi inovatif yang menjawab berbagai tantangan ekonomi, termasuk di sektor energi, manufaktur, dan layanan publik.
“Investasi di sektor start up teknologi itu bukan hanya soal profit, tapi juga bagaimana kita bisa ikut berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Kami percaya, berbagai start up di Indonesia juga punya potensi besar untuk berkembang dan mendorong perubahan budaya yang lebih adaptif terhadap teknologi, mempercepat adopsi solusi digital, dan meningkatkan daya saing di tingkat lokal maupun global,” jelasnya. Ia meyakini, berkembangnya start up membantu menciptakan fondasi ekonomi yang lebih tangguh dan mampu bertahan di tengah perubahan zaman.
Dradjad mengakhiri sesi diskusi dengan menegaskan bahwa stabilitas makroekonomi juga perlu menjadi perhatian utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Ia menekankan pentingnya merancang kebijakan yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan pemerataan manfaatnya, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan dampak positif dari perkembangan ekonomi yang tercipta.
“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, kita harus fokus pada penguatan stabilitas makroekonomi dan menerapkan kebijakan yang mendukung keberlanjutan di semua sektor. Ini bukan hanya penting untuk mencapai target-target jangka pendek, tetapi lebih jauh lagi, untuk menciptakan fondasi yang kokoh bagi ketahanan ekonomi kita di masa depan,” tegas Dradjad.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News