Saat berlibur, kita biasanya terlibat dalam berbagai aktivitas yang tidak dilakukan sehari-hari, seperti berjalan-jalan, bertemu teman, atau mencoba hal-hal baru.
Kegiatan yang kaya pengalaman ini membuat otak memproses informasi dengan cepat, sehingga persepsi waktu terasa lebih singkat.
Sebaliknya, rutinitas harian yang cenderung sama setiap hari membuat waktu terasa “melambat” karena otak kita sudah terbiasa dan tidak perlu memproses banyak hal baru.
Beberapa ahli menyarankan untuk memperlambat persepsi waktu selama liburan dengan mempraktikkan mindfulness atau memperhatikan setiap momen secara mendalam.
Dengan begitu, setiap detik yang berlalu dapat dirasakan lebih penuh dan memberikan kesan lebih panjang.
Misalnya, dengan mengatur jadwal yang tidak terlalu padat, menikmati setiap kegiatan tanpa terburu-buru, atau meminimalkan gangguan dari ponsel dan media sosial.
Fenomena bahwa hari libur terasa lebih cepat berlalu mungkin tidak akan pernah hilang sepenuhnya, mengingat ini adalah bagian dari cara otak memproses pengalaman positif.
Namun, dengan memahami alasan di baliknya, kita bisa lebih menikmati waktu berlibur tanpa merasa kehilangan terlalu banyak waktu.
Jadi, ketika liburan berikutnya tiba, cobalah untuk benar-benar tenggelam dalam pengalaman dan nikmati setiap momen, sehingga waktu terasa lebih bermakna dan tidak terlalu “cepat” berlalu.
Penulis : Fahrizal Sanggah Firmansyah
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Liburan ke Puncak? Sweet Burfee Wajib Masuk Daftar Ngopi Seru!