Tertabrak Kereta Api, Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Klaten

18 November 2024 12:51 WIB
Evakuasi korban tewas tertemper kereta api di dekat Stasiun Srowot, yang berada di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten pada Minggu (17/11/2024).
Evakuasi korban tewas tertemper kereta api di dekat Stasiun Srowot, yang berada di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten pada Minggu (17/11/2024). ( Tribunsolo.com)

Klaten, Sonora.ID – Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas tertemper Kereta Api (KA) Lodaya di perlintasan kereta api dekat Stasiun Srowot, Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Minggu (17/11/2024). Kejadian ini terjadi sekitar pukul 08.00 WIBo dan melibatkan kereta api Lodaya jurusan Bandung-Solo.

Kapolsek Jogonalan, AKP Haryanto, membenarkan insiden tersebut. “Diketahui pagi, sekira jam 08.00 WIB. Korban dalam keadaan meninggal,” ungkapnya.

Menurut Haryanto, korban diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berjalan dari area persawahan menuju jalur kereta api.

Korban yang diperkirakan berusia sekitar 45 tahun mengalami luka berat, termasuk kepala yang cedera parah, tubuh terkoyak hingga organ dalam keluar, dan luka di bagian kaki.

Baca Juga: Setahun Pasca Karhutla, Relawan Klaten Masih Berjuang Melawan Luka


Jenazah dievakuasi menggunakan kantong jenazah oleh tim PMI Kabupaten Klaten dan dibawa ke RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiantoro, menjelaskan bahwa masinis kereta telah berupaya memberikan peringatan.

“Masinis sudah berulang kali membunyikan semboyan 35 (suling lokomotif) sejak dari kejauhan” ujar Kris. Petugas Stasiun Srowot juga sempat memperingati orang tersebut dengan teriakan untuk menjauh dari jalur.

"Tetapi orang tersebut tidak mendengarkan teriakan itu, dan karena jarak KA sudah semakin dekat dengan kecepatan normal maka terjadilah temperan," imbuh Kris.

Korban akhirnya tertemper kereta yang melaju hingga terseret ke emplasemen jalur 1 stasiun. Krisbiantoro menyesalkan insiden ini dan berharap masyarakat lebih sadar akan bahaya beraktivitas di area terlarang.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm