“Waktu itu, ada event cosplay halloween di Jogja. Kebetulan aku mampir dan nggak nyangka ada yang cosplay karakter Ibu dari Pengabdi Setan. Kan iconic banget tuh karakternya. Yaudah kuajak foto aja cosplayernya. Aku nggak ngarahin cosplayernya diem di satu pose aja sih, karena bagiku bakal boring banget dan kerasa flat, gitu gitu aja, dan lebih keren kalau ada suatu action dalam foto itu. Akhirnya ya aku kasih arahan suatu gerakan ke cosplayer tersebut, aku suruh dia muter, seolah dia lagi menari anggun dalam aura horrornya. Ya foto ini nggak sekali jepret langsung jadi sih, aku nyoba beberapa shot sampai dapet momen dan pose terbaiknya, dan ya terbayarkan hehehe.” ungkap fotografer cosplay Yogyakarta yang kerap dipanggil Uta ini.
Baca Juga: 20 Kata-Kata Halloween Bukan Budaya Kita, Lucu dan Menghibur!
FAREWELL DAYLIGHT
Sedangkan Rian Efendi, ketua komunitas fotografer cosplay Yogyakarta bernama “Kameko Jogja”, berhasil memperoleh juara 3. Rian bersama Kameko Jogja mempersiapkan konsep foto ini dalam waktu kurang dari 5 Hari.
“Jadi saya ingin mengangkat keresahan saya tentang betapa “sensi” orang-orang saat ini dengan perseteruan yang sepele. Kebanyakan dari hal ini tidak berakhir dengan baik, bahkan sering meregang nyawa dan seolah sengaja dibuang di tempat yang sunyi dan gelap. Seperti di karya saya yang berjudul FAREWELL DAYLIGHT.” Ujar Rian menceritakan konsepnya.
Kendala dalam proses pemotretan ini adalah jauh dari sumber listrik. “Kita kan masuk hutan sudah sore, jadi di dalam itu gelap.” ujar Rian sambil bercanda. Rian sudah mempersiapkan pemotretan ini dengan membawa lampu portable,“Total 9 orang kita masuk kedalam hutan, kita motret bareng-bareng jadi kita pakai lampu continuous dan harus cepat-cepat motretnya, takut baterainya habis.” Ungkap Rian
Badarawuhi
Bersamaan dengan Rian, Fajar Restu Putra berhasil memperoleh juara ketiga juga dengan foto Badarawuhi. Badarawuhi sendiri merupakan karakter dari film KKN di Desa Penari. Dalam proses pembuatan foto ini, Putra hanya menggunakan 1 lampu tambahan.