Baca Juga: Terjerat Jaring di Waduk, Ayah dan Anak di Sragen Tewas Tenggelam
Sambaran petir tidak hanya mengenai korban, tetapi juga menyebabkan kerusakan pada mesin speedboat serta alat komunikasi seperti ponsel dan HT.
Setelah kejadian, teman korban meminta bantuan kepada seorang warga setempat, Pak Yono, untuk mengevakuasi korban yang masih berada di tengah waduk.
“Minta tolong ke Pak Yono agar menjemput yang di tengah, termasuk korban,” terang Wagino.
Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit AURI dr. Siswanto menggunakan ambulans RS Banyubening.
Setibanya di rumah sakit, tim medis melakukan tindakan darurat berupa pacu jantung. Namun, upaya tersebut tidak berhasil, dan korban dinyatakan meninggal dunia.
Insiden ini berlangsung di posko keamanan keramba apung yang terletak di wilayah Dukuh Turibang.
Wagino juga menyebutkan bahwa kejadian serupa, yakni orang tersambar petir di Waduk Cengklik, bukanlah yang pertama kali terjadi.
"Sudah ada sekitar 4–5 kejadian tersambar petir sejak tahun 2010 atau 2011," imbuhnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan bahaya cuaca ekstrem, terutama saat berada di ruang terbuka seperti waduk.
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan menghindari aktivitas di area terbuka selama hujan deras, terutama saat ada potensi petir.
Baca Juga: Bermain di Tepi Embung, Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam di Boyolali
Penulis: Nasywa Nur Fauziah